88 Tahun Bertahan di Industri Fashion, Ini Rahasia Wong Hang Tailor

Redaksi | 6 Februari 2021 | 21:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sejak berdiri pada 1933 hingga kini, jas buatan Wong Hang Tailor banyak digemari. Selama kurun waktu itu, karya Wong Hang sudah digunakan mulai dari Presiden Soekarno hingga Joko Widodo. Tak hanya pejabat, kalangan selebritis Tanah Air  juga menyukai karena jahitan yang halus dan pas di badan pemakai.  

Perjalanan panjang Wong Hang Tailor bermula dari sebuah rumah di Jalan Pahlawan, Surabaya, kemudian diteruskan oleh putra sulungnya Wongso Soebroto. Setelah itu, Peter Wongso yang menjalankan bisnis Wong Hang.  Peter membuka jalan ekspansi Wong Hang ke Jakarta dengan membuka gera di Mangga Besar, Pondok, Indah, Kelapa Gading, dan Grand Indonesia dan Green Lake City, dan Gading Serpong. Tak hanya itu, Wong Hang kemudian melebarkan sayap ke Bandung, Semarang, Makassar, dan Medan.

”Generasi pertama yaitu Wong Hang sendiri yang berangkat dari Guang Dong China menuju Surabaya, lalu di lanjutkan generasi kedua kakek saya Wongso Soebroto dan generasi ketiga dilanjutkan oleh Papa saya mereka tujuh  bersaudara (pria) yang melanjutkan. Generasi ke empat, yaitu generasi saya bersama kakak dan adik-adik  sepupu sementara masih lima orang,” tutur Samuel Wongso.  

”Yang pasti bangga bisa menjadi salah satu penerus dari Dinasti Tailor ini, up and down bersama-sama  keluarga yang mempunyai passion yang sama di dunia Fashion Tailoring,” ungkap Samuel Wongso usai melakukan pemotretan keluarga besar Wong Hang Tailor beberapa waktu lalu.  

Salah satu pemain film A Man Called Ahok ini melanjutkan, sebagai generasi ke empat ia bangga bisa meneruskan bisnis keluarga Wongso. ”Era pasang surut selalu ada seperti krisis ekonomi  beberapa tahun lalu dan sekarang ini pandemi 2020 bukan hanya kita namun banyak juga disemua industri mengalami hal yang sama, tetapi kami bersyukur tidak terlalu berdampak buruk pada usaha Tailor,” jelasnya.

Menjawab tantangan zaman, Samuel Wongso melakukan sejumlah terobosan baru. Salah satunya adalah Traveling Tailor, yakni upaya jemput bola agar semakin mendekatkan diri dan kepuasan pelangan. "Travelling tailor menurut saya salah satu pekerjaan yang seru dan fun  Karena kita datang ke 1 kota lalu melakukan pekerjaan yang saya sangat suka dan bisa sambil jalan-jalan,” ucapnya. Selain itu, Wong Hang juga memberikan servis Free Alteration (seumur hidup) kepada pelanggan.

Di atas semua itu, Wong Hang selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada kostumernya. "Ketepatan waktu, pemilihan jenis kain yang sangat banyak sehingga mempunyai banyak pilihan dan cutting yang sangat baik sehingga semua klien pada waktu menggunakan langsung merasa puas, sehingga apa yangg kami lakukan menjadi marketing gratis mulut ke mulut," sambung Samuel. 

Kini 88 tahun telah berlalu sejak generasi pertama Wong Hang.  Untuk generasi kelima, keluarga Wongso mengaku tak menyiapkan pengkaderan secara khusus. ”Ya ini sedang akan dipikirkan yang pasti tidak ada paksaan seperti generasi kami juga tidak pernah dipaksa untuk bekerja di industri ini," sebutt Samuel.  

”Yang jelas, dari kecil saya selalu diajarkan filosofi-filosofi  tailor di keluarga kami, sehingga resep kuno itu menempel di otak dan menjadi bekal untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnis keluarga ini,” pungkas Samuel Wongso. 

Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi