Film Spencer Bakal Bikin Pangeran William dan Harry Terluka dan Sakit Hati
TABLOIDBINTANG.COM - Film Spencer tayang bioskop tayang perdana pada 5 November mendatang. Kisah film ini berfokus pada periode singkat dalam kehidupan Putri Diana. Terutama tiga hari saat menghabiskan Natal di Sandringham pada 1991--masa di mana ia mempertimbangkan cerai dengan Pangeran Charles setelah 10 tahun menikah. Aktris Kristen Stewart dipercaya memerankan Diana.
Menjelang pemutaran perdana Spencer, pakar dan komentator Kerajaan Iggris memberikan pendapat mereka tentang film tersebut. Menurut Ingrid Seward, Pemimpin Redaksi Majesty Magazine, kedua putra Diana, Pangeran William dan Harry, pasti tidak akan menyukai bagaimana ibunya digambarkan dalam film tersebut. Seward menyebut Spencer menggambarkan Diana dengan cara yang "sangat kejam".
“Sangat kejam menggambarkannya seperti itu. Itu sama sekali tidak perlu, ”kata Seward. “William dan Harry akan sangat marah dan terluka dengan hal itu. Mereka akan merasa buruk karena ibu mereka digambarkan seperti itu dalam sebuah film yang besar.”
Penulis biografi Kerajaan Inggris Penny Junor mengatakan hal senada. Dia menyebut penggambaran Diana di film itu sangat serampangan. “Malang bagi William, itu satu-satunya yang bisa saya katakan. Seharusnya Diana digambarkan dengan sedikit rasa hormat dan martabat. Saya tahu William ada di sana ketika Diana tidak bahagia, tetapi menurut saya film itu secara faktual tidak benar,” sebut Junor.
Terlepas dari penggambaran Spencer tentang Diana, ingatan Pangeran William dan Harry tentang ibu mereka sangat berbeda. Pada 2017, keduanya sempat berbicara tentang ibu mereka di dokumenter Diana, Our Mother: Life and Legacy. Bagi Harry, tawa Diana selalu ada dalam ingatannya begitu juga dengan pelukannya.
"Dia akan memeluk dan meremas Anda sekencang mungkin. Bahkan membicarakannya sekarang aku bisa merasakan pelukan yang dia berikan kepada kami,” kenang Harry.
"Dia sangat periang dan dia selalu menikmati saat-saat membuat banyak kenakalan," tambah William. "Tapi dia selalu mengerti bahwa ada kehidupan nyata di luar tembok istana."
