Dukungan HIJUP Untuk Pelaku Usaha Fesyen Muslim Lokal 

Romauli | 26 Agustus 2021 | 01:40 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Industri fesyen muslim di Indonesia kian berkembang. Hal itu dilihat dari banyaknya brand-brand lokal yang memiliki kualitas bagus dan diminati konsumen hingga mancanegara. Namun, lantaran produktivitas yang terbatas akibat minimnya modal peluang pasar tersebut belum dapat dioptimalkan.

Melihat hal tersebut, HIJUP, e-commerce fesyen muslim pertama di dunia meluncurkan program Hijup Growth Fund. Program pembiayaan hingga maksimal sebesar Rp 100 miliar yang ditujukan kepada para pelaku usaha di industri fesyen muslim dan modest lokal di Indonesia. Hijup Growth Fund sekaligus menjadi bukti dari komitmen dan konsistensi Hijup dalam mengembangan industri fesyen muslim di Indonesia selama 10 tahun ini.

Founder and Chief Executive Officer HIJUP, Diajeng Lestari mengatakan, melalui Hijup Growth Fund pihaknya berharap brand-brand fesyen muslim lokal dapat melahirkan produk yang semakin berkualitas dengan produktivitasnya yang tinggi. 

Diajeng berinisiatif melakukan pendanaan dan pendampingan kepada lokal brand untuk dapat memaksimalkan potensi dan produktivitasnya.

“Kami menyadari dan meyakini bahwa Hijup dapat bertahan dan menjadi besar seperti sekarang karena dukungan serta totalitas dari para pelaku usaha fesyen muslim Indonesia dengan menghasilkan karya-karya terbaiknya,” ujar Diajeng dalam press conference peluncuran Hijup Growth Fund yang dilakukan secara daring di Jakarta, Rabu (25/8).

Diajeng menjelaskan, bagi pelaku usaha yang berminat mengikuti program Hijup Growth Fund mereka harus menjadi tenant dan menjual produknya di situs Hijup. Brand tersebut kemudian akan melewati beberapa tahapan sebelum mendapatkan pendanaan. Misalnya mulai dari tahap pengajuan, verifikasi, persetujuan, pencairan hingga tahap kesepakatan pengembalian dana.

Program Hijup Growth Fund menawarkan beberapa skema pendanaan. Pertama, skema Special Collection yang diperuntukkan bagi brand yang berminat menciptakan koleksi produk yang akan dikolaborasikan dengan Hijup dengan nominal pendanaan up to Rp 5 miliar. 

Kedua, skema Modal Kerja dengan nominal up to Rp 2 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi. Terakhir, skema Investasi Corporate dengan konsep Hijup akan menjadi salah satu pemegang saham brand tersebut dengan nominal pendanaan up to Rp 20 miliar.

“Pilihan skema pendanaannya akan kami sesuaikan dengan karakteristik dan kondisi brand masing-masing. Kami membuka ruang pembiayaan hingga maksimal senilai Rp 20 miliar kepada satu brand jika proposal bisnis mereka mampu meyakinkan komite. Sebagai bagian dari program ini, kami juga akan melakukan pendampingan bisnis kepada setiap penerima dana,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno turut mengapresiasi program pendanaan Hijup Growth Fund. Menurutnya, program pendanaan ini selaras dengan upaya Kemenparekraf untuk menjadikan brand lokal sebagai pilihan utama masyarakat Indonesia. Sandiaga juga menyampaikan komitmen dan dukungan pemerintah terhadap penguatan industri fesyen muslim lokal yang mayoritas merupakan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

“Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, pelaku usaha fesyen lokal harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Kami yakin kualitas produk lokal sudah sangat baik dan kompetitif hingga ke pasar global. Melalui inisiatif seperti yang dilakukan program Hijup Growth Fund ini kualitas tersebut akan didukung dengan produktivitas, sehingga skala bisnis dan kesejahteraan pelaku usaha juga terus meningkat,” tegas Sandiaga yang hadir sebagai salah satu pembicara.

Linda Anggrea, pemilik brand Buttonscarves dan Ragil Silvia, pemilik brand Puru Kambera, selaku penerima Hijup Growth Fund mengungkapkan bahwa program pendanaan ini menjadi bukti bahwa HIJUP terus konsisten membangun ekosistem yang positif untuk local brand Indonesia, khususnya pada fesyen muslim dan memberikan harapan baru untuk mengembangkan usaha.

Penulis : Romauli
Editor: Romauli
Berita Terkait