9 Film Biaya Fantastis Tapi Hasilnya Tidak Manis

Supriyanto | 16 Mei 2024 | 19:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Hingga saat ini film Marvel, Avengers: Endgame menjadi film dengan biaya produksi terbesar. Film yang rilis pada 24 April 2019 di Indonesia itu disebut memakan biaya hingga US$356 juta atau Rp 5,3 triliun.

Meski film mahal, tapi sesuai dengan kualitasnya dan tida mengecewakan penonton di seluruh dunia. Terbukti, film tersebut mendapat keuntungan Rp 39 triliun.

Bicara soal film mahal, ada juga film-film yang rela menghabiskan dana besar tapi filmnya malah tidak sesuai harapan atau  kurang laku di pasaran. Bukannya untung, malah buntung.

Film-film ini menderita kerugian yang cukup besar. Faktornya, selain karena ceritanya biasa aja, promosi filmnya juga dianggap kurang maksimal.

Berikut sembilan film biaya fantastis namun hasilnya tidak manis.

1. How Do You know (2010)

Film ini berkisah tentang cinta segitiga dengan diperankan oleh sejumlah aktor terkenal seperti Reese Witherspoon, Owen Wilson, Paul Wood, dan Jack Nicholson. Meskipun memiliki dukungan nama besar, How Do You Know hanya bertahan beberapa hari di bioskop Amerika karena kurang diminati penonton.

Cerita yang dianggap terlalu umum tentang percintaan mungkin menjadi salah satu alasan utama kegagalan film ini. Akibatnya, film ini mengalami kerugian sebesar Rp 1,4 Triliun dengan rating IMDB 5,4/10.

2. The Lone Ranger (2013)

The Lone Ranger adalah film laga koboi yang mengisahkan petualangan seorang legenda bernama John Reid. Meskipun memiliki bintang terkenal seperti Johnny Depp, film ini dinilai memiliki sinematografi buruk dan alur cerita yang kurang menarik.

Akibatnya, film ini mengalami kerugian finansial sebesar Rp 1,44 Triliun dengan rating IMDB 6,4/10.

3. Jack the Giant Slayer (2013)

Jack the Giant Slayer adalah film fantasi yang mengisahkan petualangan seorang pemuda dalam menghadapi makhluk raksasa. Meskipun memiliki konsep menarik, beberapa kelemahan dalam efek visual CGI menyebabkan film ini kurang diminati oleh penonton.

Akibatnya, film ini mengalami kerugian finansial yang cukup besar, diperkirakan mencapai Rp 1,4 Triliun. Meski demikian, rating IMDB film ini masih cukup tinggi, yaitu 6,3/10.

4. 47 Ronin (2013)

47 Ronin adalah film petualangan yang mengisahkan sekelompok samurai yang membalas kematian tuan mereka. Meskipun dibintangi oleh aktor terkenal Keanu Reeves, film ini gagal memahami genre aslinya dengan baik.

Kurangnya konsistensi dalam cerita dan karakter menyebabkan film ini menuai banyak kritik dan kerugian finansial sekitar Rp 2,1 Triliun dengan rating IMDB 6,2/10.

5. Jupiter Ascending (2015)

Jupiter Ascending adalah film sci-fi yang mengisahkan perjuangan seorang perempuan bernama Jones dalam menghadapi takdirnya sebagai penyelamat bumi. Meskipun memiliki efek visual yang menarik, film ini tidak mampu menarik perhatian penonton karena akting kurang cakap dan naskah yang kurang menarik.

Film ini mengalami kerugian finansial sebesar Rp 1,3 Triliun dengan rating IMDB 5,3/10.

6. Tomorrowland (2015)

Tomorrowland adalah film produksi Walt Disney yang menghadirkan alur cerita futuristik tentang sebuah pulau di masa depan. Meskipun memiliki konsep yang menarik, film ini gagal memenuhi harapan penonton akan visi masa depan yang spektakuler.

Kekurangan ini menyebabkan penurunan minat penonton dan kerugian finansial yang signifikan, diperkirakan mencapai Rp 1,2 Triliun. Meski demikian, rating IMDB film ini masih cukup baik, yaitu 6,4/10.

7. Monster Trucks (2016)

Monster Trucks adalah film petualangan yang mengisahkan seorang remaja yang berteman dengan makhluk aneh berbentuk truk.

Meskipun menggunakan efek khusus yang canggih, cerita yang dianggap ketinggalan zaman dan beberapa kejanggalan dalam alur menyebabkan film ini tidak diminati penonton. Akibatnya, film ini mengalami kerugian finansial mencapai Rp 1,66 Triliun dengan rating IMDB 5,2/10.

8. Rafathar (2017)

Rafathar merupakan film superhero Indonesia yang mengecewakan penonton karena plot yang tidak teratur dan humornya yang tidak sesuai untuk anak-anak. Kesalahan pemasaran yang menyasar khalayak yang salah, bersama dengan kontroversi terkait konten dewasanya, menyebabkan film ini tidak mampu mencapai kesuksesan yang diharapkan.

Meskipun biaya produksinya tidak sebesar film-film Hollywood, kerugian yang dialami masih signifikan, mencapai sekitar Rp 5 Miliar. Rating IMDB sangat rendah, hanya 1,4/10.

9. X-Men: Dark Phoenix (2019)

X-Men: Dark Phoenix adalah film superhero yang menceritakan asal usul Jean Grey yang berubah menjadi Dark Phoenix.

Meskipun merupakan bagian dari waralaba Marvel, film ini kurang disukai karena dianggap kurang jelas dan tidak sesuai dengan ekspektasi penonton terhadap penggambaran sosok X-Men. Kerugian finansial yang dialami mencapai Rp 1,3 Triliun dengan rating IMDB 5,7/10.

Penulis : Supriyanto
Editor: Supriyanto
Berita Terkait