Cerita Ira Riswana Pertama Kali Jadi Perias Jenazah

Vallesca Souisa | 21 Desember 2014 | 09:12 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Hobi merias seperti menjadi jembatan Ira Riswana menggapai kembali dunia hiburan yang pernah mempopulerkan namanya. Ia mendalami teknik rias untuk pesta dan pengantin selama satu tahun belakangan. Namun tiba-tiba melebar hingga merias jenazah, sesuatu yang di luar dugaannya sendiri. 

"Tahu enggak, menjadi perias mayat itu sebenarnya kecelakaan saja. Ini gara-gara ibu dari temanku meninggal, lalu dia meminta tolong saya merias jenazah ibunya. Ini ibunya teman saya, saya kenal baik, jadi saya pikir enggak apa-apalah. Saya berani. Saya bilang ke teman saya, yang penting jenazahnya sudah bersih, ya. Saya pede saja mendadani," bilangnya.
    
Pengalaman pertama mendadani tubuh yang sudah mendingin ternyata tak menyisakan kejanggalan atau rasa takut. Menurutnya itu karena ia telah mengenal jenazah yang dirias. 

"Pengalaman yang kedua baru deg-degan. Karena kan benar-benar asing, enggak kenal. Haduh, itu saya baca Al-fatihah, baca ayat kursi sebelum merias. Ya, memang beda keyakinan dengan yang saya rias, tetapi paling enggak saya dilindungi oleh Tuhan. Setelah tangan ini merias wajahnya, semua berjalan biasa. Malah saya tersentuh. Kalian tidak pernah tahu apa yang terjadi setelah meninggal. Dengan melihat jenazah demi jenazah, saya lebih menghargai kehidupan yang saya miliki," papar Ira yang dalam sebulan merias sekitar tiga jenazah.
    
Selepas merias, sama seperti layaknya makeup artist, Ira mendapat uang jasa. Namun ia tidak menetapkan tarif khusus. 

"Masa sih menetapkan bujet untuk orang yang lagi berduka. Enggaklah, seikhlasnya saja. Meski seikhlasnya, amplopnya tebal banget, lo," bilang Ira. Tahu enggak sih, honor yang diberikan secara sukarela itu senilai dengan satu kali Ira nge-host, kadang malah lebih. 

"Kalau tiap hari merias jenazah, bisa membeli satu apartemen." Sayang, foto-foto jenazah yang dirias apik ini tak bisa diabadikan apalagi dipublikasikan! Ini bagian dari kode etik perias jenazah. 
    
(val/adm)

Penulis : Vallesca Souisa
Editor: Vallesca Souisa
Berita Terkait