Bisnis Nachos Tutup Merah, Ersa Mayori Rajin Turun ke Dapur

Endang Jamhari | 13 September 2015 | 08:40 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - NACHOS Tutup Merah lahir tanpa disengaja. Awalnya, Ersa Mayori hanya ingin memberikan bingkisan Lebaran dan Natal yang berbeda.

Mengirim parsel pada perayaan Lebaran dan Natal, sudah biasa. Ia ingin memberi sesuatu yang berbeda untuk saudara, teman, dan kliennya di hari istimewa. 

“Kebetulan kami sering membuat nachos. Resep nachos itu dari orang tua kami. Setiap bikin nachos, pasti langsung habis. Nachos buatan kami digemari semua usia. Rasanya lezat, pas dipadukan dengan saus keju dan tomato salsa. Nachos kami jika tidak disimpan di dalam lemari es bisa bertahan 1 minggu. Dengan pertimbangan itulah saya jadikan nachos sebagai hantaran Lebaran dan Natal,” beber ibu Aiska Fairana dan Talula Malaika ini.

Di luar dugaan Echa, saudara, teman, dan kliennya ketagihan dengan rasa nachos buatannya.

“Mereka banyak yang memesan. Dari sini saya lihat ada peluang besar. Peluang itu harus saya manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Maka sejak itu saya jualan nachos tanpa merek. Mungkin karena tanpa merek, orang-orang menyebutnya Nachos Tutup Merah, kebetulan memang tutupnya merah. Dari sini saya dapat pelajaran, jika ingin usaha, merek harus sudah ditentukan, jangan seperti saya,” Echa memberi saran. 

Nachos Tutup Merah berkembang, order terus bertambah. Echa menambah karyawannya untuk memenuhi permintaan Nachos Tutup Merah dengan dua varian saus, keju dan salsa. Ia juga minta bantuan Otto Satria Jauhari, suaminya, untuk mengurus keuangan usahanya ini.

“Suami saya paham soal keuangan. Kalau saya bagian pesan bahan baku ke supplier, marketing, dan promosi,” tukas Echa yang merayakan ulang tahun setiap 14 Mei.

Dalam bisnisnya ini, Echa tentu pernah menghadapi berbagai kendala. Dari situ pemain sinetron Tuyul dan Mbak Yul ini belajar cara mengatasinya, misalnya ketika sulit mencari jagung untuk membuat keripik tortilla dan tomat untuk saus salsa.

“Waktu masih langsung beli ke pasar tradisional, pernah sulit mendapatkan bahan baku. Meski ada, harganya mahal. Solusinya saya mencari supplier, kini kendala itu bisa diatasi,” beber Echa. 

Soal karyawan, Echa mengakui itu kendala klasik. Karyawannya mengundurkan diris aat pesanan sedang banyak-banyaknya. Ia terjun langsung ke dapur, membantu mengolah nachos.

“Pebisnis kuliner itu harus bisa dan mau terjun langsung ke dapur. Saya bukan hanya ke dapur tapi juga biasa mengerjakan hal lain yang biasa dikerjakan karyawan saya. Itulah entrepreneur sejati,” beber Echa yang rencananya akan mengeluarkan varian baru saus Nachos Tutup Merah.

Salut buat Echa.

(ej/gur)

Penulis : Endang Jamhari
Editor: Endang Jamhari
Berita Terkait