RESENSI FILM Bohemian Rhapsody: Kisah Freddie Mercury yang Dikemas Drama Banget

Panditio Rayendra | 26 Oktober 2018 | 19:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kisah band legendaris Queen hadir di film Bohemian Rhapsody. Film Bohemian Rhapsody menonjolkan kehidupan pribadi sang vokalis utama, Freddie Mercury.

Bohemian Rhapsody memperlihatkan bagaimana Farrokh Bulsara alias Freddie Mercury (Rami Malek), berkenalan dengan Brian May (Gwilym Lee) dan Roger Taylor (Ben Hardy), yang telah lebih dulu tergabung dalam sebuah band. Freddie bergabung dengan band bentukan Brian dan Roger yang baru ditinggalkan vokalis. Gaya nyentrik dan nekad Freddie kerap menimbulkan perdebatan di antara personel, namun dari situlah jalan menuju ketenaran terbuka.

Film bergenre 134 menit ini menyuguhkan banyak momen penting hubungan antar-personel dan orang-orang penting di sekitar Queen, namun kehidupan Freddie yang glamor dan penuh konflik menjadi suguhan utama. Bagaimana hubungannya dengan Jer dan Bomi Bulsara, orangtuanya, serta kisah cintanya dengan Mary Austin (Lucy Boynton) yang sempat menjadi istrinya. Cerita tentang orientasi seksual Freddie juga mendapat porsi signifikan dan berani.

Saya belum lahir saat Queen berada di puncak popularitas. Gambaran Freddie Mercury yang asli, hanya saya lihat dalam beberapa video klip yang tersedia di Youtube. Kendati demikian, saya menikmati akting Rami Malek sebagai Freddie. Ia membuat sosok Freddie tampak begitu memesona dan berkharisma sebagai karakter utama.

Adegan aksi panggung Queen terlihat sangat 'hidup'. Bukan hanya Rami Malek yang luwes di atas panggung, suasana dan set panggung digarap dengan niat. Set tahun 70 hingga 80-an juga tampak meyakinkan. Momen-momen terciptanya sebuah lagu, seperti Love of My Life atau We Will Rock You, tercuplik dengan apik.

Sayang, dari jalan cerita, naskah yang ditulis Anthony McCarten ini menggunakan rumus pasaran. Seseorang tadinya bukan siapa-siapa yang larut dalam popularitas, mengubah gaya hidup, jadi bandel, dan mendapat ganjaran. Bagi fans berat Freddie, mungkin tak akan terlalu nyaman dengan imej Freddie yang dibangun sutradara Bryan Singer (yang di tengah jalan digantikan Dexter Fletcher) di Bohemian Rhapsody. Arogan, narsis, kadang semau gue. Adegan-adegannya pun dibuat dramatis, seperti perdebatan yang dilakukan di bawah hujan deras. Anehnya, Bohemian Rhapsody memilih ending di momen yang jauh dari kesan dramatis.

(ray/ray)

Penulis : Panditio Rayendra
Editor: Panditio Rayendra
Berita Terkait