Ragam Manfaat Kunyit, Mengatasi Jerawat hingga Mencegah Kanker

Ari Kurniawan | 12 Februari 2024 | 11:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kunyit bisa digunakan untuk mencegah atau mengobati berbagai kondisi kesehatan. Hal ini diutarakan Michael Balick, PhD, penulis Rodale's 21st Century Herbal. Di Asia, termasuk Indonesia, kunyit telah lama dipuja dan dipakai dalam praktik penyembuhan tradisional Asia. Kunyit dianggap sangat baik anti-inflamasi, antiseptik, dan antioksidan.

Namun, tidak semua orang bisa memakai kunyit sebagai obat. Balick mengingatkan bahwa wanita hamil atau orang dengan obstruksi saluran empedu, batu empedu, tukak lambung, atau hyperacidity perut sebaiknya tidak menggunakan obat kunyit. Tanyakan dulu kepada dokter Anda untuk memastikan kunyit aman bagi Anda.

Berikut ini manfaat kunyit untuk kesehatan seperti dilansir Rodale Wellness.

1. Jerawat

Kunyit mengandung antiinflamasi sehingga bisa jadi solusi melawan jerawat yang sempurna. Tasneem Bhatia, MD, penulis What Doctors Eat, merekomendasikan mencampur kunyit dengan air atau yogurt yang kemudian dioleskan pada bagian tertentu untuk memperbaiki lesi jerawat dan jaringan parut.

2. Penyakit alzheimer

Penyakit neurodegeneratif yang tidak dapat disembuhkan ini dapat dicegah dengan pemberian kunyit secara teratur. Penelitian telah menemukan bahwa kurkumin membersihkan plak beta-amyloid yang terkait dengan penyakit Alzheimer. Berat molekul kurkumin rendah, sehingga cukup kecil untuk melewati darah dan masuk ke otak.

3. Radang sendi

Menurut penelitian dari Inflammopharmacology, orang yang menderita osteoarthritis lutut merasa mengalami perbaikan dari rasa nyeri, kekakuan, dan keterbatasan fungsional setelah mengonsumsi kunyit. Yang lebih mengesankan lagi adalah orang yang mengonsumsi kunyit mengalami peningkatan yang lebih besar daripada mereka yang memakai glucosamine, suplemen umum untuk nyeri sendi.

4. Kembung

Menurut Isaac Eliaz, MD, pendiri Amitabha Clinic & Healing Center peradangan usus bisa menjadi penyebab kembung. Untuk meredakannya, kunyit menjadi solusi yang sangat jelas. Selain itu, kunyit melancarkan sirkulasi dan detoksifikasi yang dapat membantu pencernaan Anda kembali berfungsi normal.

5. Kanker

Daging yang dimasak pada suhu tinggi secara alami menghasilkan amina heterosiklik (HCA), sebuah karsinogen yang juga ditemukan pada asap rokok. Untungnya, periset dari Cancer Research Center of Hawaii menemukan bahwa merendam daging Anda dalam saus yang mengandung kunyit (para peneliti menggunakan saus kunyit-bawang putih, secara khusus) mengurangi karsinogen hingga 50 persen. Yang penting, sausnya adalah sedikit bumbu berbahan dasar cuka tanpa gula.

6. Diabetes

Menghindari gula bukanlah satu-satunya hal yang dapat Anda lakukan untuk menghindari diabetes. Dalam sebuah studi dari Diabetes Care, mengonsumsi kapsul kurkumin setiap hari selama sembilan bulan melindungi mereka yang didiagnosis dengan prediabetes akan diabetes tipe 2.

7. Penyakit lyme

Mengurangi stres oksidatif adalah kunci untuk memberi tubuh Anda suntikan terbaik melawan penyakit Lyme. Dr. Eliaz mengatakan bahwa kurkumin tidak hanya mengurangi stres oksidatif, tapi juga bisa memberi dorongan pada pengobatan antibiotik standar terhadap penyakit ini.

8. Rasa sakit

Gunakan kunyit sebagai obat penghilang rasa sakit. Ini bisa menghasilkan efek samping yang lebih tak terduga daripada yang Anda bayangkan. Kunyit adalah cara alami yang aman untuk membantu mengendalikan rasa sakit. Menurut Dr. Eliaz, kunyit mendukung sirkulasi, imunitas, dan perbaikan jaringan-semua faktor yang bisa menjadi penyebab rasa sakit.

9. PMS

PMS bisa menjadi penyebab Anda murung, sedih, kembung, dan kram yang sempurna. Untungnya, menurut periset Iran, beberapa gejala ini bisa diatasi dengan kurkumin. Wanita dapat mengkonsumsi suplemen kurkumin tujuh hari sebelum menstruasi dan tiga hari setelahnya, selama tiga siklus.

Para peneliti mengukur gejala mood (kegelisahan, iritabilitas, kecemasan, depresi atau kesedihan, dan perasaan terisolasi), gejala fisik (sakit kepala, nyeri pada payudara, sakit punggung, sakit perut, penambahan berat badan, pembengkakan, kekakuan otot, gejala gastrointestinal, mual) , dan gejala perilaku (kelelahan, insomnia, sulit berkonsentrasi, perubahan nafsu makan).

Dari ketiga kategori tindakan tersebut, kelompok kurkumin menunjukkan perbaikan gejala yang signifikan sementara kelompok obat plasebo lainnya tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait