Mengkaji Lebih Jauh Bullying di Sekolah, Dampak dan Cara Mengatasinya

Ari Kurniawan | 3 Mei 2024 | 19:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Perundungan atau bullying masih jadi isu yang meresahkan di lingkungan sekolah. Masalah ini memerlukan langkah proaktif dari para pendidik, orang tua, dan masyarakat secara luas. Dalam menghadapi masalah yang kompleks ini, pendekatan yang beragam diperlukan, menggabungkan kebijakan sekolah yang jelas, pemberdayaan siswa, dan pembangunan aktivitas positif. 

Yasinta Indrianti, S. Psi., M. Psi., Psikolog dari Profil Talenta Indonesia yang sering mengamati perilaku bullying atau perundungan, mengatakan bahwa ada beberapa penyebab terjadinya bullying di sekolah, yakni karakter berkuasa, selalu ingin menjadi yang terkuat dan dipandang hebat; keluarga, yaitu pola asuh orang tua yang otoriter atau permisif; lingkungan yang menganggap hal tersebut adalah hal yang biasa hingga perilaku bullying tanpa disadari akan membudaya.

“Selain itu, didukung dengan karakteristik remaja yang sedang berada dalam masa pencarian jati diri, ingin rasa berkompetisi menunjukkan eksistensi tetapi terkadang tidak bisa menyalurkannya dengan tepat,” katanya.

Dampak psikologis bullying pada anak dan remaja  bisa sangat merusak. Ini bisa mencakup penurunan harga diri, gangguan kecemasan, depresi, dan bahkan pemikiran untuk bunuh diri.

Yasinta pun memberikan strategi efektif untuk mengatasi bullying di sekolah, yakni, dengan menekankan:

1. Pendidikan dan Kesadaran

Salah satu aspek fundamental dalam mengatasi bullying adalah meningkatkan pendidikan dan kesadaran di antara siswa, guru, dan orang tua. Sekolah dapat menyertakan program anti-bullying yang komprehensif dalam kurikulum mereka, memberikan siswa pengetahuan dan keterampilan untuk mengenali, mencegah, dan merespons insiden bullying.

2. Kebijakan Sekolah yang Jelas

Penegakan kebijakan sekolah yang konsisten mengirimkan pesan kuat bahwa bullying tidak akan ditoleransi dan memperkuat pentingnya menghormati orang lain. Tinjauan dan evaluasi rutin terhadap kebijakan-kebijakan ini memungkinkan sekolah untuk beradaptasi dengan perubahan dan mengatasi bentuk bullying yang muncul, seperti cyberbullying.

Selain pendidikan dan kebijakan yang jelas, beberapa strategi lain dapat berkontribusi pada penanganan bullying di sekolah:

• Pemberdayaan Siswa

Pemberdayaan siswa untuk mengambil peran aktif dalam pencegahan bullying memperkuat rasa memiliki dan tanggung jawab. Sekolah dapat mendirikan program dukungan antar siswa, dewan siswa, atau kelompok duta yang fokus pada mempromosikan inklusivitas dan mengatasi bullying. 

• Memberikan Aktivitas Positif

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk interaksi sosial positif dan pengembangan pribadi penting dalam mengurangi risiko bullying. Aktivitas ekstrakurikuler, seperti olahraga, seni, dan klub, mempromosikan kerja tim, ekspresi diri, dan keterampilan sosial, mengurangi kemungkinan isolasi dan konflik. Sekolah harus berusaha menciptakan berbagai kesempatan ekstrakurikuler yang mencakup minat dan bakat semua siswa.

• Kerjasama dengan Mitra Eksternal

Dalam konteks pencegahan bullying, kolaborasi dengan mitra eksternal menjadi hal penting, karena dapat menyediakan prasarana bagi siswa beraktifitas yang positif. 

Salah satu contohnya adalah dalam event Yupi Good Talent. Yaitu sebuah inisiatif dari PT. Yupi Indo Jelly Gum, yang tidak hanya bertujuan untuk mempromosikan bakat-bakat siswa dalam berbagai bidang, tetapi juga memiliki misi untuk membangun karakter, kepemimpinan, dan sikap positif terhadap sesama. Melalui berbagai kegiatan, seperti kompetisi seni dan pertunjukan bakat, Yupi Good Talent memberikan platform bagi siswa untuk mengekspresikan diri, membangun kepercayaan diri, dan memperkuat hubungan antar individu. 

Yupi Good Talent, merupakan ajang pencarian bakat untuk anak dan  remaja. Di sinilah, anak-anak dan remaja Indonesia dapat menyalurkan  kreativitasnya dan mengekspresikan talenta positif dalam bidang seni yakni menyanyi, menari dan lainnya seperti story telling, gymnastic dan bermain musik. Ini merupakan salah satu cara yang efektif untuk menginspirasi perubahan positif dalam budaya dan perilaku sehari-hari. Tahun ini, Yupi Good Talent  menjadi tahun ke-lima, dengan total peserta ribuan setiap tahunnya.

Tak sekadar permen, Yupi juga mengeluarkan Yupi CDZ (Vitamin C-Vitamin D-Mineral Zinc) yang terbukti membantu menjaga daya tahan kamu supaya tidak gampang sakit, sehingga bisa terus beraktifitas dan berkarya tanpa halangan.

“Partisipasi dalam aktivitas seperti ini tidak hanya meningkatkan keterampilan sosial dan kreativitas siswa, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan mendukung, di mana bullying memiliki sedikit ruang untuk berkembang,” tegas Addyono H. Koloway selaku Promotion Manager PT Yupi Indo Jelly Gum.

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait