Gerbong Wanita KRL Selalu Padat Saat Jam Berangkat dan Pulang Kantor

TEMPO | 18 Mei 2017 | 18:20 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Saat jam berangkat dan pulang kantor, kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek menjadi ajang sikut-sikutan, termasuk di gerbong wanita KRL. Mereka saling desak dan berebut tempat duduk.

"Kalau pagi enggak seganas jam pulang kantor. Mungkin mau menjaga mood, jadi istighfar aja, enggak marah. Kalau jam pulang mah kacau," ujar Kaolina Safitri, 25 tahun, warga Bekasi, Jawa Barat pada Kamis, 18 Mei 2017.

 

Kaolina yang selalu menggunakan KRL menuju kantornya di Jakarta Pusat merasakan sesama penumpang perempuan dorong-dorongan ketika masuk gerbong khusus wanita. Setelah di dalam dia terdesak oleh dorongan penumpang lain yang baru masuk.    

 

Amelia, warga Kranji, Bekasi, punya pengalaman saat jam pulang kantor. Gerbong khusus wanita sudah sesak penumpang. Tapi, saat kereta berhenti di Stasiun Jatinegara, masih ada tiga orang yang memaksa masuk.

 

Dari dalam gerbong, seorang penumpang memperingatkan dengan berteriak. “Woi, sudah penuh.” Tapi penumpang yang memaksa masuk ke gerbong menjawab lebih galak, “Gue juga mau pulang.” Mungkin, ucap Amelia, semua perempuan merasa berhak atas gerbong itu. “Namanya juga gerbong khusus wanita."

 

Di media sosial, beredar video dua perempuan sedang berkelahi di dalam gerbong khusus wanita. Keduanya berembut tempat duduk. Mereka saling menjambak rambut lawannya.

 

Pada setiap rangkaian KRL, gerbong khusus wanita berada di bagian paling depan dan belakang. Menurut Kaolina Safitri, gerbong ini tak pernah sepi penumpang, apalagi di jam sibuk berangkat dan pulang bekerja.

 

"Saya harusnya turun di Jatinegara, tapi tadi enggak bisa keluar karena masih padat banget di dalam," kata wanita yang bekerja di BPJS ini saat ditemui Tempo di Stasiun Manggarai, Kamis.

Kaolina menuturkan, ia kebetulan mendapatkan tempat duduk saat kereta berangkat tadi, sehingga cukup sulit bergeser saat hendak turun di situasi gerbong yang sangat penuh itu.

 

Untuk mendapatkan tempat duduk, Kaolina pun memiliki trik tersendiri. "Saya duduk sih tadi, kebetulan dari (stasiun) Kranji ikut ke (stasiun) Bekasi dulu. Sengaja biar duduk," katanya.

Berdasarkan pengamatan Tempo, suasana di gerbong khusus wanita memang semakin padat sejak memasuki Stasiun Kranji. Meski sudah penuh sesak, penumpang akan tetap memaksa masuk di Stasiun Klender Baru dan Stasiun Buaran selama pintu masih bisa tertutup.

 

Jika pintu belum bisa tertutup sempurna, petugas kereta akan membantu penumpang untuk masuk dengan terus mendorong tubuh mereka hingga pintu kereta bisa ditutup. Di dalam gerbong wanita KRL, kondisi tubuh sudah tak lagi bisa bergerak. Bahkan untuk keluar pun membutuhkan tenaga ekstra untuk bergeser.

Kepadatan penumpang baru akan berkurang saat kereta sudah memasuki stasiun transit, seperti Stasiun Jatinegara dan Manggarai. Penumpang akan terus berkurang setiap melewati stasiun transit. 

 

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait