Doa dan Wejangan untuk Kahiyang Ayu - Bobby Nasution

Wayan Diananto | 18 November 2017 | 11:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Mengingat setelah menikah, akan ada banyak hal yang menguji kesabaran kedua mempelai. Maka, keduanya dibekali doa dan wejangan.”

Doa dan wejangan itu tak hanya disampaikan saat siraman, melainkan selama perhelatan pernikahan berlangung. Jokowi misalnya, menasihati putrinya agar hati-hati dalam menjalani rumah tangga. Berumah tangga ibarat berjalan meniti kaca. Jika hilang kesabaran, hancur berderailah akhirnya. 

“Yang sabar, yang sabar. Kahiyang dari kecil sampai besar setiap hari bersama di rumah. Insya Allah setelah ijab kabul sudah mandiri membangun keluarga sendiri. Kita berdoa, mohon doa restunya agar Kahiyang Ayu dan Muhammad Bobby Afif Nasution bisa membangun keluarga sakinah, mawadah, dan warahmah,” harap RI-1 selesai siraman dan sungkeman, diamini para wartawan yang hadir.

Harapan serupa juga disampaikan besan. Ibunda Bobby berharap Kahiyang-Bobby hidup rukun sepanjang hayat. Tak ada rumah tangga yang berjalan mulus, namun cinta mampu mengurai konflik serumit apa pun.

“Harapannya demikian. Kalau (soal cucu) itu terserah kepada Yang di Atas,” Ade menukas. 

Sementara Kahiyang-Bobby mengamini setiap doa dan nasihat dari tamu yang hadir. Tak lupa, keduanya mengucap terima kasih untuk keluarga, kerabat, dan sahabat yang bersedia meluangkan waktu untuk menghadiri pernikahan mereka.

“Terima kasih buat teman-teman yang sudah mendoakan, mendukung acara ini,” ujar Kahiyang ringkas.

Soal bulan madu, Kahiyang enggan menyebut lokasi secara detail. Ia hanya menyebut Indonesia, pertanda tidak memilih luar negeri sebagai destinasi. Sehari setelah melepas masa lajang, Kahiyang tidak bisa berkumpul dengan keluarga besar secara lengkap mengingat Kamis (9/11) ayahnya kembali menjalankan tugas kenegaraan.

Pramono Anung menjelaskan, “Pada 9 November, Presiden Jokowi menerima kunjungan Presiden Korea Selatan. Keesokan harinya, terbang ke acara APEC di Vietnam lalu menuju KTT ASEAN di Manila, Filipina. Setelah menikahkan putri semata wayang, beliau bekerja seperti biasa.”

 

(wyn / gur)

 

Penulis : Wayan Diananto
Editor : Wayan Diananto