Menguak Penyakit Neuropati, Gangguan atau Kerusakan pada Saraf Tepi

Wayan Diananto | 8 April 2019 | 17:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Neuropati adalah gangguan atau kerusakan pada saraf tepi yang ditandai dengan kesemutan, kaku, kram, sensasi terbakar atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu, serta kulit kering dan mengilap.

Sepintas, gejalanya tampak sepele mengingat kram dan kaku bisa dihalau dengan balsam atau obat gosok.

Namun Anda harus waspada karena saraf merupakan pusat kontrol seluruh aktivitas tubuh. Ia merespons dan memungkinkan tubuh beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi, termasuk mengantisipasi radikal bebas dari luar.

Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi, dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), menjelaskan, 1 dari 2 orang berusia 30 tahun ke atas mengalami neuropati akibat aktivitas kerja dan bermain gadget.

Prevalensi gejala neuropati di kota-kota besar di Indonesia mencapai lebih dari 50 persen. Ini ditandai dengan keluhan berupa pegal, kesemutan, dan kebas.

Konsultan neurologi yang akrab disapa Luthy ini juga menyebut, neuropati bukan lagi penyakit orang tua. Riset terbaru mengungkap fakta 1 dari 4 orang berusia 26-30 tahun mulai merasakan kebas dan kesemutan.

“Kesemutan adalah gangguan saraf level ringan. Ia identik dengan penyakit saraf karena yang mampu menimbulkan sensasi kesemutan hanya saraf. Misalnya, saat menekuk lengan dalam waktu lama, Anda kesemutan. Ini karena saraf tidak mendapatkan asupan gizi dari pembuluh darah untuk beberapa saat. Saraf mengalami kerusakan ringan lalu mengirim sinyal berupa kesemutan agar otak memerintahkan lengan mengganti posisi,” beber Luthy di Jakarta, pekan lalu. 

(wyn / gur)
 

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait