Alergi Kacang Pada Anak Bisa Mematikan, Bisa Dihindari dengan 5 Hal Ini (bag.1)

Rizki Adis Abeba | 19 November 2019 | 13:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Alergi pada kacang menjadi alergi paling umum dan semakin banyak menjangkit anak-anak dewasa ini. Pusat Pengendalian dan Pencegaha Penyakit di AS menyebutkan tiga dari seratus bayi mengalami alergi kacang-kacangan. Meski terlihat sepele, alergi kacang bisa menyebabkan efek kesehatan serius termasuk kematian. Tak pelak, orang tua pun perlu membekali diri dengan pengetahuan mumpuni seputar alergi kacang pada anak. Apa saja?

1. Bagaimana Alergi Bisa Terjadi?

Alergi bukanlah penyakit. Ini adalah reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan dirancang untuk mengidentifikasi pengganggu, seperti bakteri, yang dapat membuat kita sakit dan melawannya. Pasukan sel darah putih dikirim untuk menyingkirkan zat berbahaya dalam tubuh.

Terkadang, sistem kekebalan tubuh bereaksi secara keliru terhadap hal-hal yang tidak berbahaya, seperti kandungan senyawa dalam kacang yang salah diartikan sebagai ancaman. Reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap kacang dapat menyebabkan ruam atau pilek. Namun, dalam beberapa kasus yang lebih parah, reaksi ini dapat menyebabkan pembengkakan yang menyebabkan kesulitan bernafas dan dapat berakibat pada kematian mendadak jika tidak ditangani secara tepat.

Respons berlebihan ini biasanya terjadi pada orang yang alergi terhadap kacang. Lebih parah lagi, ada sebagian anak yang akan mengalami reaksi alergi hanya dengan menyentuh permukaan benda atau makanan yang telah terkontaminasi kacang.

2. Seperti Apa Reaksi Yang Muncul Ketika Anak Alergi Kacang?

Reaksi alergi paling parah terhadap kacang tanah adalah anafilaksis atau syok anafilaksis. Anafilaksis adalah respons seluruh tubuh terhadap alergen. Seseorang yang mengalami syok anafilaksis tampak membengkak di seluruh tubuhnya. Respons ini bisa mematikan dan membutuhkan perawatan segera.

Claire McCarthy, MD, FAAP, dokter anak di Rumah Sakit Anak Boston sekaligus juru bicara resmi Akademi Pediatri Amerika menerangkan, “Untuk menghentikan anafilaksis, seseorang harus menerima dosis epinefrin (adrenalin) yang biasanya diberikan dengan suntikan otomatis yang disebut EpiPen. Cara kerjanya pada dasarnya membanjiri tubuh dengan kekuatan super untuk menghentikan reaksi alergi. Anak-anak dengan alergi kacang harus membawa EpiPen setiap saat, atau guru mereka harus menyimpannya di dekat, dan tahu cara mengelolanya.”

Alergi kacang juga dapat menyebabkan reaksi lain termasuk muntah, kram perut, gangguan pencernaan, dan diare. Anak-anak yang bereaksi terhadap kacang juga mungkin mengalami sesak napas, sulit bernapas, tenggorokan terasa sesak, atau suara serak. Denyut nadi mereka lemah, dan kulit mereka bisa berubah pucat atau kebiru-biruan. Mereka mungkin mengalamu gatal-gatal atau menunjukkan pembengkakan yang terlihat di lidah atau bibir. Mereka juga bisa menjadi pusing atau bingung. Tanda-tanda ini harus dianggap darurat karena dapat menyebabkan anafilaksis.

(riz / ray)

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor: Rizki Adis Abeba
Berita Terkait