Mengenali Depresi Berdasarkan Jenis Kelamin dan Cara Alami Mengatasinya

Hari Murtono | 30 Juli 2019 | 13:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tekanan hidup berdatangan dari segala penjuru. Tanpa disadari stres melanda. Jika sudah parah, bisa jadi depresi yang menyerang Anda.

Dalam literatur kesehatan, depresi didefinisikan sebagai mekanisme perlawanan tubuh menghadapi stres yang berkepanjangan. Penyebabnya? Bisa bermacam-macam; kesedihan, kesepian, dan lain sebagainya.

Hubungannya dengan kondisi zaman, urusan pekerjaan dan keuangan bisa jadi penyebab depresi banyak orang. Namun belakangan ini, banyak yang membagi depresi berdasarkan jenis kelamin.

Ya, depresi bisa terjadi pada semua orang dengan sebab yang sangat spesifik. Laman helpguide.com menulis meski gejalanya hampir sama, wanita memiliki gejala yang lebih banyak dan berisiko terkena depresi lebih sering dibanding pria.

Tapi penelitian juga menyebutkan, itu juga memiliki penyebab tersendiri. Gejala depresi pada pria banyak tertutupi norma sosial. Kesan pria harus selalu kuat atau takut memperlihatkan emosi berlebihan karena tidak mau disebut feminin, memperparah kondisi.

Berikut gejala depresi yang terjadi pada pria dan wanita.

Penyebab Depresi Pada Wanita:

- Problem menstruasi. Fluktuasi hormon selama siklus menstruasi menyebabkan gejala seperti nyeri, kelelahan, emosi yang tak terkendali. Untuk sebagian wanita, rasa sakit saat pramenstruasi mungkin berjalan biasa, tapi bagi wanita lain bisa menyiksa.

- Kehamilan dan kesuburan. Hormon yang berubah menjadi penyebab meningkatnya risiko depresi. Selain itu kehamilan di luar nikah, isu kesuburan juga penyebab depresi terbesar pada wanita. 

- Depresi setelah melahirkan. Biasa disebut baby blues. Ini reaksi normal yang terjadi dua minggu setelah melahirkan. Sama seperti kondisi di atas, penyebabnya fluktuasi hormon yang tak menentu.

- Ketidaksetaraan. Peran wanita yang kecil dalam lingkungan sosial kadang menimbulkan rasa kecil hati dan tak tertolong. Rasa ini mungkin menimbulkan perasaan diskriminatif yang ujung-ujungnya depresi dan bukan tidak mungkin wanita memutuskan keluar dari pekerjaan.

- Kekerasan fisik dan seksual. Kekerasan yang terjadi sejak kanak-kanak menyebabkan depresi berkelanjutan hingga dewasa. Alhasil banyak wanita melarikan rasa frustrasinya dengan melakukan hal-hal yang di luar dugaan atau bahkan menutup diri.

- Hubungan cinta. Perasaan disayang membuat risiko depresi menurun. Wanita yang menikah memiliki tingkat depresi kurang daripada wanita yang bercerai atau yang hidup sendiri. Adanya teman berbagi membuat wanita lebih nyaman. Rasa cemas dan khawatir menyelubungi wanita yang hidup sendiri atau tanpa pasangan.

Penyebab Depresi Pada Pria:

- Kesulitan komunikasi. Dalam sejarahnya, pria lebih sedikit berbicara daripada wanita. Karena kesulitan komunikasi, kesepakatan yang tak kunjung tercapai atau argumen yang tercipta kadang membuat pria merasa diabaikan. Ego yang terluka kerap terpendam dan akhirnya terjadi depresi.

- Masalah cinta. Perceraian juga menjadi penyebab depresi umumnya, karena merasa dipisahkan dan kehilangan kasih sayang anak, perpindahan rumah, dan kehilangan uang yang cukup banyak dalam waktu cepat.

- Tekanan pekerjaan. Pekerjaan dan kasus yang terbawa hingga ke rumah menambah runyam keadaan. Satu dari 7 pria mengalami sakit dalam jangka waktu 6 bulan ketika kehilangan pekerjaan. Implikasi yang terbawa sangat banyak: kehilangan kesibukan, kesejahteraan dan kenyamanan, fasilitas kantor, dll.

- Kehadiran anak. Kehadiran anak untuk pria berarti hadirnya isu kesejahteraan. Pria manapun ingin fasilitas terbaik untuk anak mereka. Belum lagi kehadiran anak berarti mengurangi jam tidur.

- Kemampuan seksual. Keperkasaan dan harga diri pria ada pada faktor yang satu ini. Kemampuan yang berkurang akan membuat tekanan mental yang dahsyat.

- Pensiun. Perubahan aktivitas harian, kehilangan jabatan dan rekan sejawat membuat guncangan. Dianjurkan untuk mempersiapkan diri dengan berbagai aktivitas di usia tua.

Gejala Yang Melanda:

- Sakit kepala yang berkepanjangan. Umumnya diikuti insomnia, perubahan suasana hati yang sangat cepat, dan marah yang tak terkendali.

- Munculnya rasa lelah terus-menerus, sehingga muncul pula masalah konsentrasi.

- Berpikir untuk bunuh diri.

- Tingkah yang menyimpang misalnya dengan memusatkan perhatian berlebihan pada pekerjan dan olahraga.

- Meningkatnya konsumsi alkohol dan tindakan kasar.

- Kontrol berlebihan dan serangan fisik pada anggota  keluarga.

- Tindakan ugal-ugalan saat menyetir.

- Kehilangan daya tarik terhadap lingkungan dan kehidupan sosial.

- Tidak menikmati aktivitas yang dilakukan.

Makanan dan Aktivitas yang Dapat Mengurangi Depresi:

- Kiwi. Buah ini mengandung asam lemak omega-3 dan konsumsi harian membantu mengurangi rasa tertekan.

- Daging domba muda. Mengandung asam lemak omega-3 dan mampu memperbaiki suasana hati.

- Kacang. Walnut dan hazelnut mengandung niacin yang membuat pencernaan lebih baik dan membantu memperbaiki suasana hati.

- Cokelat. Banyak orang yang mengatakan cokelat menggemukkan dan membawa dampak tak sehat. Padahal, cokelat mengandung feniletilamin yang mempunyai khasiat afrodisiak dan memunculkan perasaan bahagia, seperti orang jatuh cinta. Zat itu juga meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak yang kemudian diubah menjadi dopamin, yang berfungsi memunculkan perasaan senang dan mampu memperbaiki suasana hati. Cokelat juga mengandung kafein yang membuat tubuh tetap bergairah.

- Vitamin E. Mengatasi-turun naiknya emosi selama menjelang haid.

-  Pisang dan alpukat. Bisa mengganti berkurangnya tenaga. Kandungan  vitamin B dan C-nya sangat tinggi.

- Udang dan ikan. Mengandung triptofan dan serotonin, yang berfungsi memberi rasa nyaman dan membuat suasana hati lebih cerah. Baik dikonsumsi penderita stres.

- Markisa. Berkhasiat sebagai pereda nyeri, antiradang dan penenang. Di Brasil, buah ini digunakan untuk meredakan sakit kepala. Markisa juga mengatasi gangguan suasana hati, menenangkan saraf, serta membantu kita tidur nyenyak.

-  Ayam dan kalkun. Dua jenis daging unggas ini mengandung  vitamin A, D, dan B3. Mampu melepas depresi secara efektif.

-  Yoga. Latihan yang mengandalkan aktivitas fisik dan filosofi ini dapat meredakan emosi dan melepas stres dari pikiran serta tubuh. Yoga juga mengombinasikan teknik pernapasan dan gerakan-gerakan yang membuat tubuh sehat.

- Meditasi. Bisa berarti doa dan merenung. Jauhkan pikiran Anda dari semua yang bersifat duniawi sesaat.

- Olahraga. Cara paling ampuh untuk meredakan tensi tinggi. Olahraga juga memperlancar kerja tubuh dan peredaran darah, membuat pikiran lebih jernih dan sehat.

- Stretching. Stres kadang membuat otot dalam tubuh tegang. Kepala sakit, leher kaku, dan pundak letih. Latihan peregangan membuat otot lebih relaks dan menolong kita bernapas lebih dalam. Lakukan pemanasan selama beberapa menit saat bekerja dan rasakan otot bekerja secara perlahan dan beritme.

 

dari Berbagai Sumber

 

(hari / gur)

Penulis : Hari Murtono
Editor: Hari Murtono
Berita Terkait