Mengenal Era Web 3.0, Dampak Negatif dan Bagaimana Menyikapinya

Redaksi | 4 Februari 2022 | 03:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tahukah Anda, kita kini berada di era web 3.0 yang mengusung intelektualitas buatan atau artificial intelligence. Bukan hanya sesama manusia yang berinteraksi, tapi juga satu aplikasi dengan yang lain. Web atau aplikasi dalam tempo cepat berhasil memanjakan penggunanya. Era web 3.0 bukan tanpa dampak negatif. Misalnya, rendahnya ketersediaan lapangan kerja karena SDM digantikan teknologi digital. Dampak negatif lain, susutnya interaksi manusia secara emosional di dunia nyata. Ini mengurangi fitrah manusia sebagai makhluk sosial.

Dengan berkurangnya lapangan pekerjaan, pencari kerja banting setir buka usaha. Yang terjadi kemudian, banyak perusahaan rintisan bermunculan dengan menitikberatkan pada pendanaan alias unicorn. Beberapa di antaranya akhirnya tumbang karena kehabisan modal di tengah jalan. Ini kerap disebut sebagai tragedi bakar uang. Modal keluar, usaha jalan, tapi bisnis kemudian megap-megap. Merespons fenomena ini, para influencer medsos Linked-in kumpul bareng dalam program tatap muka nasional pada Rabu (2/2/2022).

Data pengguna Linked-in seluruh dunia saat ini mencapai 740 juta jiwa. Sekitar 21 juta di antaranya dari Indonesia. Acara ini diprakarsai Syarea World dan didukung Mili, perusahaan platform digital berbasis apps. Deputy CEO Mili, Erik Yoachim menyambut program ini. “Semoga dengan acara seperti ini, Mili bisa berkontribusi mengurangi angka pengangguran di Indonesia,“ ujarnya. Mili adalah partner bisnis Telkomsel, hubungan keduanya terjalin baik. Karenanya, Mili mampu berbisnis dengan basis digital dan meraup laba sejak fase awal.

Berlangsung selama enam jam dimulai dari pukul 9 pagi, program Temu Tatap Muka Real Success With Linked-in diperkuat sejumlah pembicara andal dengan topik menarik. Di antaranya, Aukaria Rahman (Head of Human Resources at Unicharm) yang membahas “How to Get Recruiter's Attention,” CEO and Chief Data Strategist at Patria & Co dengan topik “This is Overwhelmed Era, Be Aware!” dan masih banyak lagi.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait