Seniman dari Padang Raih Penghargaan UOB Painting of the Year 2019

Panditio Rayendra | 20 Oktober 2019 | 23:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Akhirnya ajang penghargaan UOB Painting of the Year 2019 (Indonesia) menemukan pemenangnya. UOB Painting of the Year 2019 jatuh ke tangan Anagard untuk karyanya yang bertajuk Welcome Perdamaian, Goodbye Kedengkian.

Perupa graffiti asal Padang, Sumatera Barat, ini mengungkapkan gagasan yang berkaitan dengan semboyan bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika. Lewat “Welcome Perdamaian, Goodbye Kedengkian,” Anagard mengirim pesan toleransi dan mengajak khalayak menerima perbedaan.

Seperti diketahui, Indonesia terdiri beragam suku, budaya, dan kepercayaan. Indonesia merefleksikan semangat saling menghargai dan menjaga perdamaian. Karya Anagard terpilih dari empat finalis kategori Perupa Profesional kompetisi UOB Painting of the Year 2019 (Indonesia). Kepada wartawan, Anagard mengaku terinspirasi rumah ibadah yang dikenal sebagai Bukit Rhema Magelang, Jawa Tengah. Di sana, para pengunjung dari berbagai negara dan latar belakang datang untuk mengeksplorasi spiritualitas diri. 

Lukisan Anagard memamerkan arsitektur unik rumah ibadah Bukit Rhema. Ia memiliki atap berbentuk kepala merpati yakni simbol perdamaian sekaligus merepresentasikan multikulturalisme dan toleransi di Tanah Air. “Keberadaan Bukit Rhema menegaskan prinsip berbeda-beda tapi tetap satu yang tercermin di semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Di sana, ada semangat memelihara keselarasan, persatuan, dan perdamaian masyarakat Indonesia yang beragam,” sambung Anagard di Museum Nasional Indonesia Jakarta, Pekan ini.

Sebagai perupa profesional, Anagard ingin bebas mengekspresikan pentingnya memiliki kesadaran dan apresiasi terhadap pluralisme yang selaras dengan Bhinneka Tunggal Ika. “Hari ini, saya bangga menerima penghargaan UOB Painting of the Year 2019. Saya sangat menantikan kesempatan untuk mewakili Indonesia dalam ajang UOB Southeast Asian Painting of the Year Award di Singapura bulan depan,” imbuh Anagard.

Juri UOB Painting of the Year 2019 yakni Agung Hujatnikajennong (kurator lepas dan dosen Institut Teknologi Bandung), Arahmaiani (perupa kontemporer), dan Nirwan Dewanto (kritikus budaya). “Dengan menggunakan teknik stensil pada aluminium yang unik, Anagard telah menarik perhatian juri pada isu sosial yang membentuk masyarakat hari ini,” Agung berbagi kesan.

Penulis : Panditio Rayendra
Editor: Panditio Rayendra
Berita Terkait