Fajar Bustomi, Sutradara Dilan 1990, Mengawali Karir sebagai Pencatat Adegan

Wayan Diananto | 11 Februari 2018 | 07:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Fajar Bustomi, sutradara Dilan 1990, adalah lulusan Institut Kesenian Jakarta angkatan 2001.

Debutnya di layar lebar ditandai dengan menjadi asisten Hanung Bramantyo di film Brownies (2005) yang dibintangi Marcella Zalianty. Di proyek itu, Fajar menjabat asisten penyunting gambar dan pencatat adegan.

Kemudian ia menjadi asisten Lance selama syuting film Cinta Silver yang dibintangi Luna Maya. 

Sejak itu, ayah dua anak ini terus belajar hingga kesempatan menjadi sutradara datang pada 2008. Produser Manoj Punjabi memercayakan proyek film BestFriend? yang dibintangi Nikita Willy dan Stefan William kepada Fajar. Sayang, proyek ini tidak berjalan mulus. 

“Menjadi sutradara tidak semudah yang dibayangkan. Saya butuh trek untuk pergerakan kamera di lokasi syuting namun tidak diberikan. Trek itu harganya 1 juta rupiah. Akhirnya, saya minta maaf kepada penata kamera Faozan Rizal karena harus merekam gambar menggunakan kursi roda. Film ini hanya ditonton sekitar 200 ribu orang. Rentetan peristiwa itu membuat saya trauma dan tidak mau bikin film,” aku Fajar di Jakarta, pekan lalu.

Sutradara From London to Bali itu kemudian vakum empat tahun lamanya. Selama vakum, ia menjadi sutradara iklan dan klip video.

Fajar menyebut, sistem kerja sutradara klip video dan iklan sangat simpel, yakni membuat visualisasi sesuai permintaan klien. Klien senang, Fajar girang. Namun jauh di lubuk hati, Fajar sebenarnya rindu menggarap film. 

Puncak kerinduan Fajar terjadi pada 2011 ketika gitaris Padi, Piyu merilis single “Sakit Hati”. Piyu menunjuk Fajar sebagai sutradara klip video. Di tangan Fajar, klip video itu menjelma menjadi film pendek dengan bintang Giorgino Abraham dan Pevita Pearce.

“Itu klip video termahal yang pernah saya buat dengan biaya produksi mencapai setengah miliar rupiah,” lanjut dia.

Klip video itu kemudian dijadikan salah satu materi film omnibus bertajuk Aku Cinta Kamu rilisan Starvision.

Siapa sangka, kesempatan memproduksi film datang lagi setahun kemudian. Produser Starvision, Chand Parwez Servia, memercayakan film Slank Nggak Ada Matinya kepada Fajar. Kemudian, ia dipercaya Rapi Films mengarahkan akting Michelle Ziudith di film Remember When: Ketika Kau dan Aku Jatuh Cinta. 

(wyn / gur)

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait