Asuransi Syariah Jadi Gaya Hidup Generasi Milenial, Ini Fakta dan Datanya

Adi Adrian | 19 Mei 2020 | 00:52 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Asuransi syariah belakangan menggema dan diharapkan jadi bagian gaya hidup masyarakat kekinian. Berhasilkah? Berkaca pada laporan kinerja dari unit Syariah PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) sepanjang 2019, tampak berhasil. Unit suransi jiwa syariah membukukan pendapatan kontribusi bruto sebesar 3,7 triliun rupiah, tertinggi di industri.

Unit syariah Prudential Indonesia juga mempertahankan total aset stabil sebesar 9,1 triliun rupiah. Dana Tabarru meningkat menjadi 887 miliar rupiah dengan pertumbuhan 15 persen.

Presiden Direktur Prudential Indonesia, Jens Reisch, menyebut Indonesia berpotensi jadi pemimpin ekonomi syariah global. Untuk membantu mewujudkan hal itu, sejak 13 tahun lalu Prudential Indonesia menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi syariah Tanah Air. “Kami menerapkan prinsip Syariah Untuk Semua, merilis produk asuransi jiwa syariah yang bisa diterima banyak lapisan masyarakat Indonesia, dan mengedukasi publik lewat kemitraan dengan lebih banyak pihak,” terang Jens lewat siaran pers yang kami terima, pekan ini.

Keberhasilan asuransi Syariah menjadi bagian hidup masyarakat dipengaruhi banyak faktor. Salah satunya, prinsip asuransi syariah, yakni saling menolong dan berderma untuk berbagi sekaligus menanggung risiko sebagai antisipasi bila terjadi musibah. “Ini relevan dengan ciri gotong royong masyarakat Indonesia. Kami harap, prinsip-prinsip ini bisa diterapkan untuk membantu mereka yang terdampak wabah Covid-19,” urai Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia, Nini Sumohandoyo.

Kontribusi Prudential untuk membantu masyarakat berfokus pada 3 aspek, yaitu kesehatan, ekonomi, dan sosial. Untuk lebih memahami kebutuhan masyarakat akan solusi perlindungan jiwa berbasis syariah, awal tahun ini Prudential Indonesia menggelar survei yang melibatkan 5.000 responden di 20 kota besar di Indonesia. Mereka dari keluarga kelas menengah ke atas berusia 25 sampai 50 tahun. Beberapa hasil survei ini mencerminkan pemahaman masyarakat Indonesia terhadap asuransi jiwa syariah berada di level 39 persen.

Ini meningkat 8 persen dari periode riset sebelumnya (2016). Meningkatnya literasi produk syariah membuat minat masyarakat Indonesia membeli produk asuransi jiwa syariah di masa mendatang naik menjadi 58 persen atau tumbuh 18 persen dari periode sebelumnya. Hampir separuh peminat produk asuransi jiwa syariah generasi milenial (usia 25 hingga 34 tahun). 

Penulis : Adi Adrian
Editor: Adi Adrian
Berita Terkait