Tak Kalah Manis, Ini 4 Alternatif Pengganti Gula Pasir

Agestia Jatilarasati | 30 Agustus 2019 | 05:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Dibanding asam atau pahit, rasa manis lebih digemari. Banyak orang mencari dessert atau camilan setelah makan berat, alhasil makanan dan minuman manis laris di pasaran. Gula pasir, pemanis yang umum digunakan, tidak hanya berfungsi menambah rasa.

Camilan manis semakin banyak macamnya, kini kita pun mendapati gula di atas donat, di dalam kopi, berbagai masakan, dan bahkan di dalam bumbu salad.

Penggunaan gula pasir yang berlebihan tidak baik bagi tubuh. Sayangnya, kita kadang tidak sadar sebanyak apa gula pasir yang kita konsumsi per harinya. Konsumsi gula pasir berlebihan memperbesar risiko diabetes, sakit jantung, kegemukan hingga kulit yang tidak sehat.

Bagi orang yang dalam program penurunan berat badan, gula pasir salah satu pantangan. Masalahnya, kita sulit lepas dari makanan atau minuman manis dan merasa ada yang kurang bila tidak mengonsumsinya.

Tidak perlu takut, tetap bisa mengonsumsi makanan dan minuman manis, namun dengan pemanis lain, bukan gula pasir.

Beberapa alternatif pemanis ini bisa menggantikan gula pasir. 

1. Madu

Madu merupakan larutan yang mengandung 80 persen fruktosa atau gula buah dan air. Indeks glikemiknya (angka yang menunjukkan potensi peningkatan gula darah dari karbohidrat yang tersedia pada suatu pangan—red.) 30, separuhnya gula pasir di kisaran 58-65. Kalorinya rendah dan kaya nutrisi. Madu yang lebih baik digunakan adalah madu alami yang belum diproses. Madu bisa dijadikan pengganti gula untuk teh, kue, dan sebagainya. Madu rasanya sangat manis, jadi sebaiknya digunakan sedikit saja sesuai keperluan. 

2. Gula kelapa

Indeks glikemik gula kelapa 35, sehingga risiko menaikkan gula darah lebih rendah dibandingkan gula pasir. Ada nutrisi di dalamnya, misalnya seng dan zat besi yang lebih tinggi daripada gula pasir, juga inulin yang merupakan jenis serat khusus yang bertindak sebagai prebiotik. Fungsinya sebagai suplemen untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme baik dalam sistem pencernaan.

3. Sirup maple

Sirup maple dibuat dari getah pohon maple yang berasal dari Amerika Utara terutama Kanada. Sirup maple mengandung banyak mineral seperti kalsium, kalium, mangan, fosfor, mangan, seng, dan zat besi, serta mengandung kalori lebih sedikit daripada madu. Sirup maple biasa dipakai untuk mempermanis kopi dan teh. Pada makanan, ditambahkan pada waffle dan pancake, juga berbagai makanan lainnya. Sirup maple juga dapat Anda gunakan sebagai pengganti madu, bila Anda merasa madu terlalu manis. 

Berbagai kandungan dalam sirup maple baik bagi kesehatan tubuh. Unsur antioksidannya bermanfaat sebagai antikanker dan antidiabetes. Kandungan seng dan mangan secara bersama-sama berperan menjaga sistem kekebalan tubuh.

4. Stevia

Stevia adalah tanaman keluarga mint yang berasal dari Paraguay. Daun stevia mengandung steviosida, rebaudiosida, glikosida, protein, serat, karbohidrat, mineral, vitamin A, vitamin C, dan masih banyak komponen lainnya. Tingkat kemanisan stevia mencapai 200-300 kali kemanisan tebu, namun kalorinya nol dan tidak memengaruhi gula darah. Sehingga, aman dikonsumsi penderita diabetes dan baik untuk Anda yang sedang berdiet. Selain itu, stevia juga bersifat nonkarsinogenik atau bukan merupakan bahan yang memicu atau mendorong terjadinya kanker. Stevia bisa menjadi bahan pengganti gula dalam minuman atau kue. Perhatikan takarannya, mengingat stevia lebih manis daripada gula pasir. 

Zat pemanis dalam stevia, yaitu steviosida dan rebaudiosida, tidak dapat difermentasikan oleh bakteri di dalam mulut menjadi asam. Sedangkan pada pemanis gula lainnya difermentasikan menjadi asam. Asam inilah, apabila menempel pada email gigi, yang menyebabkan gigi berlubang. Oleh karena itu, stevia tidak menyebabkan gangguan pada gigi. 

 

(sarah)

 

Penulis : Agestia Jatilarasati
Editor: Agestia Jatilarasati
Berita Terkait