Michele Morrone Sedih 365 Days Berakhir, Film Ini Mengubah Hidupnya Dari Tukang Kebun Menjadi Idola Dunia

Vallesca Souisa | 20 Agustus 2022 | 11:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Trilogi 365 Days berakhir, setelah rilis The Next 365 Days Jumat (19/8) di Netflix. Merampungkan kisah Massimo (Michele Morrone) dan Laura (Anna Maria Siecklucka) yang sama-sama pecandu seks. Bagian pertama 365 Days yang tayang pada 2020 lalu meledak, menjadi trending dunia di tengah pandemi. Semua orang saat itu mengenali “adegan di atas kapal” yang tak terlupakan. Melambungkan nama Michele Morrone dalam sekejap dan menjadikannya dewa seks. Sejak saat itu, ia menjadi pembicaraan di berbagai belahan dunia. Bagian kedua film ini tidaklah terlalu sukses, mendapat banyak review buruk, tetapi popularitas telah digenggam Michele Morrone.

The Next 365 Days menutup kisah Massimo dan Laura. Michele Morrone merasa agak sedih, ketika syuting rampung ia mengambil stelan jas Massimo di film ini sebagai kenang-kenangan. Katanya, suatu hari nanti ia akan memajangnya di museum. Ada sejarah penting di sini. Film 365 Days telah mengubah hidupnyna.

“Siapa yang tahu jika ini akhir dari semuanya? Agak sedih, jika ini memang benar-benar berakhir. Tapi ada rasa senang juga di dalam hati, karena saya telah melakukan sesuatu yang baik di hidup ini. Trilogi film ini telah mengubah hidupku. Dan saya merasa bersyukur akan itu. Sedih, karena harus berakhir, tapi kan kita tiak pernah tahu juga, bukan?” ungkap Michele, saat diwawacari media online Decider.

Michele mengenang kembali perjalanannya sebelum ditemukan oleh sang penulis Blanka Lipinska dan sutradara film ini di tahun 2019. “Siapa yang menyangkan ini menjadi sesuatu yang besar? Saya tidak pernah menyangka.”

Michele masih ingat, ketika dia didatangi produser bersama Blanka Lipinska untuk menawarkan film panas ini, dia berada di perkebunan di sebuah desa kecil di Italia. Saat itu dia dalam fase terendah dalam hidupnya. Michele habis bercerai dari istrinya, dan tenggelam dalam rasa patah hati yang mendalam. “Saya sedang dalam keadaan putus asa. Pekerjaan saat itu sedang kurang baik, tidak ada syuting, dan saya depresi habis bercerai dari istri saya. Saya pergi menjauhi kota, tinggal di desa, dan memutuskan untuk berkebun. Ya, saya berbulan-bulan berkebun, lalu datang Lipinska bersama timnya, menawariku pekerjaan ini. Kau tahu? Aku mungkin hanya tukang kebun, kalau tidak menerima film ini,” katanya.

Penulis : Vallesca Souisa
Editor: Vallesca Souisa
Berita Terkait