Menjilat Matahari, Konser Terakhir Yockie Suryo Prayogo

Abdul Rahman Syaukani | 5 Februari 2018 | 19:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Yockie Suryo Prayogo memang sudah meninggal dunia dan jazadnya ditimbun tanah. Namun karya dan jasa-jasanya untuk industri musik tanah air akan selalu dikenang.

Sosok Yockie Suryo Prayogo seolah mengajarkan kita semua bahwa berkarya harus terus diupayakan sepanjang hayat masih melekat di badan. Tak ada kata pensiun untuk selalu berkarya, sampai Tuhan meminta kita untuk kembali pada-Nya.

Usia yang sudah lebih dari separuh abad tidak membuat Yockie Suryo Prayogo menyerah. Sebakiknya, pria yang meninggal di usia 63 tahun itu aktif bermusik dan manggung ke sejumlah daerah.

"Dia sempat tur beberapa kota sebelum bikin konser tunggal di SCBD. Ada ke Malang, Surabaya, Bandung, Jakarta," ungkap Bens Leo selaku Pengamat Musik di RSPI Bintaro, Tangerang, Banten, Senin (5/2).

Usai tur ke sejumlah kota, Yockie Prayogo menggelar konser tunggal pada Oktober 2017 di bilangan SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan. Konser itu menjadi konser Yockie yang terakhir kali.

Karena sekitar satu bulan usai konser yang mengusung tema Menjilat Matahari digelar, Yockie Prayogo langsung terjatuh sakit.

"Yang paling serius itu perannya dan besar, yang di SCBD. Habis itu dia jatuh sakit," papar Bens Leo.

Saking penuhnya konsentrasi Yockie Suryo Prayogo ke konser Menjilat Matahari, dia tidak terlalu fokus ke tour musiknya di beberapa daerah.

"Jangan-jangan karena memang konsentrasi ke konser itu juga, di beberapa tempat dia sempat mainnya sudah mulai enggak penuh," ungkap Bens Leo.

"Dibantu keyboardis muda yang ikut mendukung mengisi kekosongan karena beliau sakit. Tapi yang menarik, di tengah sakitnya itu Mas Yockie masih sering menyanyi sambil main keyboard," sambung pria yang sempat berprofesi sebagai wartawan itu.

Yockie Suryo Prayogo meninggal dunia pada Senin (5/2) setelah melawan sejumlah penyakit, di antaranya diabetes dan sirosis. Yockie Suryo prayogo dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta pada hari yang sama.

(man/ray)

Penulis : Abdul Rahman Syaukani
Editor: Abdul Rahman Syaukani
Berita Terkait