Rininta Christabella: Menghimpun Dana Untuk Perawatan Anak-anak Cacat

Yohanes Adi Pamungkas | 15 Juli 2018 | 00:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Cantik, cerdas, dan berjiwa sosial. Itulah dr. Rininta Christabella (28) yang mendirikan yayasan sosial Lets Share tiga tahun lalu. Yayasan ini wadah untuk membiayai perawatan anak-anak yang lahir cacat dan orang tua mereka tidak memiliki kartu jaminan kesehatan.

Beberapa tahun lalu Bella, demikian Rininta disapa, bertugas di Rumah Sakit Pelabuhan, Jakarta Utara. Suasana ruang Instalasi Gawat Darurat yang hening mendadak berisik setelah kedatangan pasien bayi yang menangis karena sebagian kulitnya mengelupas.

“Bayi itu tersiram air panas di rumah. Orang tua bayi enggak punya uang sama sekali. Kalau dibawa pulang dia bisa meninggal,” kenang Bella ketika berbincang dengan Bintang di Jakarta, pekan lalu.

Beberapa hari kemudian, perempuan kelahiran Jember ini berhadapan dengan bayi yang perutnya membesar karena selama tujuh hari tidak bisa BAB.

“Bayi itu mengalami kelainan, tidak punya anus. Orang tua bayi tidak memiliki kartu jaminan kesehatan jadi kesulitan membayar biaya perawatan,” beri tahu Bella dengan raut sedih.

Dua peristiwa itu membekas di benak Bella. Terpikir olehnya membuat yayasan sosial untuk membiayai pengobatan anak-anak cacat atau memiliki kelainan bawaan sementara orang tuanya tidak punya kartu jaminan kesehatan.

“Yayasan Lets Share membiayai semua perawatan di rumah sakit termasuk biaya operasi dan obat-obatan sampai anak itu sembuh serta tumbuh untuk meraih cita-cita,” ungkap perempuan berambut panjang ini.

Selama tiga tahun berdiri, pasien yang dibantu Lets Share berasal dari Jabodetabek dengan kelainan bervariasi seperti lahir tanpa tenggorokan, bibir sumbing, hingga tidak punya anus.

Jika ada pasien dari luar Jakarta, Lets Share membiayai transportasi dan akomodasi selama ia berobat di Ibu Kota. Lets Share bekerja sama dengan rumah sakit pemerintah.

“Jadi kalau ada pasien yang datang, pihak rumah sakit tinggal menghubungi Lets Share,” tutur Bella.

Selain membiayai perawatan, yayasan ini mendorong keluarga pasien segera mengurus pembuatan kartu jaminan kesehatan. “Suatu hari, kalau ada anggota keluarga yang sakit, lebih gampang mengurusnya,” timpal perempuan yang belum menikah ini.

Dari kasus-kasus yang sudah dihadapi Lets Share, banyak orang tua yang kurang peduli pentingnya memiliki kartu jaminan kesehatan. Mayoritas orang tua yang kurang mampu, kata Bella, belum siap saat menghadapi fakta anak mereka lahir cacat dan butuh biaya besar.

(han / gur)

Penulis : Yohanes Adi Pamungkas
Editor: Yohanes Adi Pamungkas
Berita Terkait