Mengenal John Leiman, Siswa Kelas 11 Perancang Mesin Pirolisator Pengelola Sampah

Panditio Rayendra | 15 Oktober 2019 | 04:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Prestasi siswa kelas 11 bernama John Leiman terekspos ketika bulan lalu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) memperkenalkan fasilitas Industri Pengolahan Sampah Manajemen Sampah Zero (IPS Masaro).

IPS Masaro adalah penerapan sistem ekonomi sirkular yang berfungsi memperpanjang masa pakai sampah. IPS Masaro yang diterapkan di Cilegon, Banten, bisa mengelola sampah swadaya dari 1.000 kepala keluarga. Ini dimulai dengan pemilahan sampah sesuai katagori secara mandiri oleh tiap keluarga di kawasan tersebut. 

IPS Masaro mengoperasikan tiga mesin pirolisator. Nah, salah satu mesinnya yang berbahan bakar gas hasil modifikasi John Leiman, siswa volunter kelas 11 di Jakarta Intercultural School. Kisah sukses John Leiman bermula ketika ia membaca artikel wawancara Wali Kota Cilegon, Edi Ariadi, seputar proyek pengelolaan sampah yang melibatkan IPS Masaro dari CAP. John Leiman ingin berkontribusi. Ia mengontak Edi lantas menjajaki kemungkinan bekerja sama mengelola sampah. John Leiman lewat mesin modifikasinya memetakan pengelolaan sampah plastik. 

“Kenapa tertarik mengelola sampah? Begini, saya beruntung dibesarkan di lingkungan keluarga modern, mendapat edukasi tentang kimia, fisika, dan biologi. Saya ingin mengaplikasikan ilmu yang saya pelajari. Awalnya belum 100 persen paham tapi saya ingin berkontribusi. Saat membaca artikel wawancara itu saya merasa terpanggil untuk mengaplikasikan teknologi ini,” ujar John Leiman kepada tabloidbintang.com di Jakarta, baru-baru ini. Bagian tersulit saat memodifikasi mesin pengolah sampah, yakni menguji keberhasilan mesin ini. 

“Bagaimana temperatur, tekanan, dan waktunya. Semuanya masih berupa eksperimen selama 6 minggu. Kadang saya pusing kenapa mesin tak kunjung berfungsi optimal,” bebernya. Setelah berminggu-minggu, akhirnya karya John Leiman memberi manfaat bagi 1.000 kepala keluarga. CAP pun mengapresiasi karya John untuk mesin skala kecil ini. Lebih lanjut, Asosiasi Industri Olefins Aromatik Plastik Indonesia (INAplas), ITB, dan Pemerintah Daerah mengajak masyarakat membangun kebiasaan baik yakni memilah sampah.

Merespons program pemilahan sampah, John Leiman mencanangkan dua target. “Pertama, mengembangkan mesin berikut kinerja dan kapasitasnya. Kedua, membangun kesadaran masyarakat tentang gaya hidup ramah lingkungan yang berkelanjutan. Dua minggu lalu saya dan sejumlah peserta menggelar bersih-bersih sampah di Pantai Indah Kapuk. Bersihkan sampahnya, sortir, dan olah. Tujuannya meningkat kesadaran publik soal mengolah sampah. Yang dibutuhkan adalah pengetahuan dan effort,” pungkas John Leiman.

Penulis : Panditio Rayendra
Editor: Panditio Rayendra
Berita Terkait