Agar Anak Tidak Kecanduan "Junk Food"

Rizki Adis Abeba | 5 November 2016 | 02:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Menurut data Federasi Obesitas Dunia, saat ini lebih dari 3,5 juta anak di dunia mengidap penyakit diabetes tipe 2. Jumlah ini diprediksi akan melonjak menjadi 4,1 juta anak pada 2025.

Ditambah lagi, sekitar 24 juta anak mengalami tekanan darah tinggi dan lebih dari 33 juta anak mengidap kelainan liver akibat dari obesitas.

Konsumsi junk food atau makanan bernutrisi rendah ditengarai menjadi pemicu utama berbagai gangguan kesehatan itu. 

Makanan apa saja yang masuk ke dalam kategori junk food? Pakar nutrisi Sari Sunda Bulan AMG. menjabarkan, “Yang tergolong dalam kategori junk food adalah makanan yang memiliki kandungan gula, garam, minyak, dan kalori tinggi, namun kekurangan mikronutrisi seperti vitamin dan mineral”. 

Junk food tidak selalu berbentuk burger, piza, atau hot dog, namun nugget, minuman soda, biskuit, permen, jeli, kentang goreng juga masuk ke dalamnya, bahkan yang belakangan sedang hit, tahu bulat.

Tingginya asupan gula, garam, dan minyak, bukan hanya menyebabkan kalori berlebihan bagi tubuh, namun merembet ke masalah kesehatan seperti ginjal, penyempitan pembuluh darah, gangguan gula darah, gangguan liver, tumbuhnya sel kanker, dan obesitas.

Sebagai orang tua, Anda tentu tidak menginginkan anak Anda menjadi salah satu “korban” junk food.

Sayangnya, kehidupan modern, dengan segala sesuatunya serbapraktis dan cepat, memungkinkan junk food mengambil bagian.

Junk food ada di mana-mana. Anda mungkin tidak akan bisa membesarkan anak yang sama sekali tidak tersentuh junk food, namun banyak hal yang bisa Anda lakukan agar anak terhindar dari kebiasaan memakan junk food secara berlebihan. 

 

(riz/gur)

 

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor: Rizki Adis Abeba
Berita Terkait