Agar Risiko Sesak Napas Saat Hamil Mengecil, Lakukan Aktivitas Ini

Wayan Diananto | 17 Februari 2019 | 04:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ibu hamil yang sesak napas belum tentu mewariskan penyakit kepada bayinya. Namun jika suami juga mengidap asma, peluang si kecil terkena asma dua kali lipat.

Kalau ibu asma tapi ayah tidak, anak bisa saja tidak mengidap asma namun punya risiko alergi lain. Kalau sesak napasnya bukan karena asma, apakah si kecil tetap terdampak? Tergantung.

“Misalnya, ibu sesak napas akibat kelainan jantung lalu kekurangan oksigen. Suami dan dokter harus mengecek berapa menit ia kekurangan oksigen karena itu bisa berdampak pada janin. Misalnya, janin meninggal tapi ibunya selamat. Kemungkinan lain, bayi selamat tapi pertumbuhan otak dan tubuhnya mengalami perlambatan,” Seksolog dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS (62) menerangkan.

Ia menambahkan, “Anak saya, yang nomor dua, waktu hamil mengalami kelainan jantung. Pada trimester kedua, ia sesak napas lalu saya larikan ke rumah sakit untuk ditangani dokter spesialis. Kebocoran jantung bisa diatasi, namun anaknya lahir dengan bobot 2,5 kg. Si kecil kemudian mengasup gizi tambahan melalui infus selama beberapa hari. Berat badannya naik menjadi 2,9 kg. Tidak bisa sampai tiga koma sekian bobotnya.”

Sesak napas tak selalu menyerang pada trisemester kedua. Berdasarkan pengalaman Boyke, ada ibu hamil yang sesak napas pada trimester pertama dan ketiga. Namun kasus terbanyak terjadi pada trimester kedua. Satu dari 3 ibu hamil pada trimester kedua mengalami sesak napas. 

Agar risiko sesak napas mengecil, lakukan olahraga ringan untuk memperlebar diafragma. Salah satunya, menarik napas dalam-dalam sembari mengangkat tangan. Gerakan ini penting untuk melatih pernapasan sehingga saat bersalin, ibu hamil bisa mengambil napas panjang saat mengejan. Ibu hamil yang pernah sesak napas disarankan melahirkan lewat bedah cesar.

“Dokter akan melakukan terminasi kehamilan. Maksudnya, selama janin sudah siap hidup di luar tanpa bantuan alat-alat medis, langsung dibedah cesar dengan dikawal dokter anestesi. Selama bedah cesar berlangsung, pernapasan ibu hamil dibantu dengan oksigen,” pungkasnya.

(wyn / gur)

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait