Terapi Rehabilitasi Stroke dengan Teknologi Robotik Bantu Penyembuhan Lebih Optimal

Romauli Gultom | 31 Juli 2019 | 04:40 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Penyakit stroke merupakan kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.

Kondisi tersebut menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak rusak tidak dapat berfungsi dengan baik. Contoh kasus yang sering terjadi adalah lumpuh setengah badan, gangguan sensorik, gangguan fungsi bahasa hingga penurunan kesadaran.

Selain penanganan medis, kini rehabilitasi stroke bisa ditangani dengan teknologi robotik. Tujuannya adalah untuk mengakomodir kebutuhan rehabilitasi medik bagi pasien pasca stroke.

Founder dan Director Klinik Wijaya dr Sukono Djojoatmodjo, Sp.S menjelaskan bahwa keIemahan anggota tubuh akibat stroke dapat ditanggulangi dengan terapi rehabilitasi. 

"Semakin cepat ditangani stroke pada awal serangan akan mempermudah pemulihan pasca stroke. Program rehabilitasi ini harus dimulai sesegera mungkin untuk mencapai hasil yang maksimal. Dengan teknologi robotik membantu rehabilitasi medik pasca stroke," ujar dr. Sukono Djojoatmodjo di temui di Klinik Wijaya, Jakarta Selatan, Rabu (31/7).

Ia menambahkan, kelebihan dari teknologi robotik ini adalah dapat melatih mobilitas dan kemandirian pasien pasca stroke secara Iebih cepat dan dengan hasil yang Iebih baik dibandingkan dengan terapi rehabilitasi medik konvensional. 

”Sudah banyak pasien pasca stroke yang menjalani terapi disini dan mendapatkan hasil yang sangat baik," ungkapnya.

Untuk membantu rehabilitasi pasien stroke, Klinik Wijaya telah hadir selama 19 tahun sebagai Pusat Rehabilitasi Stroke yang didukung oleh dokter spesialis saraf dan juga dokter spesialis rehabilitasi medik yang berpengalaman. 

Ada 4 terapi robotik yang bisa dilakukan pasien dengan beragam manfaat. Diantaranya adalah fungsi untuk mengembalikan pola jalan normal dan melatih keseimbangan jalan dengan terapi seperti berjalan diatas treadmill yang dibantu penopang berat badan, sehingga pasien dapat dengan mandiri berlatih tanpa takut terjatuh. Selain itu, terapi ini dilengkapi oleh simulasi permainan, sehingga Iatihan menjadi menyenangkan. 

Lalu, kedua memiliki fungsi untuk mengembalikan fleksibilitas anggota gerak lengan atas dan koordinasi otak. Jika pasien sudah memiliki kemandirian lebih, bisa dilanjutkan dengan terapi untuk membantu pasien berjalan dengan normal. 

Selanjutnya, adalah terapi untuk mengembalikan fleksibilitas anggota gerak lengan bawah, pergelangan tangan, dan jari tangan. Dilengkapi dengan permainan untuk menstimulasi gerakan tangan.

"Melalui terapi robotik ini akan mempercepat proses pemulihan fleksibilitas anggota gerak dikarenakan pasien dibantu dengan robotik sehingga bergerak lebih lama dan jarak tempuh lebih jauh dibandingkan terapi manual, sehingga penyembuhan lebih optimal," jelas dr. Sukono. 

Penulis : Romauli Gultom
Editor: Romauli Gultom
Berita Terkait