Jangan Mandikan Bayi Terlalu Lama dengan Air Hangat, Ini Alasannya

aura.co.id | 11 Agustus 2020 | 12:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kebanyakan orang tua memandikan buah hatinya yang masih bayi dengan air yang dicampur air panas. Salah satu alasan paling umum yang sering dilontarkan, agar si kecil tidak kedinginan. Tapi tahukah Anda, bayi yang sering terpapar air hangat akan memiliki kulit yang lebih kering. Kulit kering pada bayi, menyimpan banyak risiko. 

Disebutkan dokter anak asal Prancis, Dr de Moulliac, kulit yang kering akan membuat bayi lebih rentan terkena iritasi dan terserang bakteri (berbahaya). Dan mengingat epidermis pada bayi baru lahir masih sangat tipis, maka menjadi penting untuk memperhatikan hidrasi dan kelembapannya, dengan cara perawatan yang tepat. 

"Perawatan kulit bayi penting untuk melindungi bayi dari agresi polusi dan bakteri. Dan bagian kulit paling mudah terkena agresi adalah bagian wajah dan bokong, karena epidermisnya lebih tipis lagi dibanding area kulit yang lain," terang Dr de Moulliac. "Terlalu sering memandikan bayi, akan memengaruhi Ph atau keasaman (yang diatur oleh keringat) akibat sekresi unsur minyak yang berlebihan. Inilah yang membuat kulit bayi menjadi kering," lanjutnya.

Kulit yang sehat, yakni yang terjaga kelembapannya, akan melindungi bayi dari lingkungan berbahaya, paparan kimia, termasuk sinar matahari. Maka dianjurkan oleh Dr de Moulliac, idealnya cukup mandikan bayi dua hari sekali. Atau jika bayi dirasa memang harus sering mandi mengingat Indonesia negara tropis yang panas, maka mandikan bayi dengan cepat dan jangan menggunakan air yang terlalu panas.

"Jangan merendam bayi terlalu lama dan jangan gunakan air yang terlalu panas, atau kulit bayi jadi rusak," tegas Dr de Moulliac. Tidak lupa gunakan sabun mandi khusus bayi yang lembut, seperti yang terbuat dari gel atau krim dan mengandung pelembap alami. 

Penulis : aura.co.id
Editor: aura.co.id
Berita Terkait