6 Alasan Mengapa Memiliki Satu Sahabat Saja Tak Cukup di Usia Dewasa

aura.co.id | 5 September 2020 | 12:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Saat berusia muda dan banyak menghabiskan waktu bersama teman - teman, memiliki satu  sahabat yang benar - benar dekat dan bisa diandalkan menjadi yang utama. Ada semacam simbol status bahwa memiliki BFF (Best-Friend-Forever) atau satu orang sahabat terdekat itu keren. Saat itu, Anda mungkin tidak peduli untuk memperluas lingkaran pertemanan Anda jauh melampaui pertemanan dengan si BFF tunggal itu.

Tapi begitu Anda mencapai usia dewasa, Anda mulai merasa sekarang saatnya untuk merasa memiliki lebih dari satu teman dekat dan merasa memiliki hubungan persahabatan yang tidak hanya sekadar ‘saling memiliki’ dan persahabatan yang menonjolkan ‘status’ semata.

Anda menyadari bahwa Anda benar-benar bisa memiliki lebih dari satu orang sahabat yang bisa melihat sisi terburuk Anda dan di saat bersamaan hanya menginginkan yang terbaik untuk Anda. Berikut ini enam alasan mengapa memiliki satu orang teman terdekat di masa dewasa adalah hal yang tidak mungkin terjadi.

1. Memiliki banyak sahabat bukan berarti memiliki hubungan yang lemah dan tidak mendalam

Keterampilan multi-tasking Anda tidak hanya berlaku di tempat kerja atau di rumah. Memiliki sekelompok sahabat dekat bisa membuat Anda sibuk tapi itu benar-benar mungkin dilakukan dan sangat menyenangkan!

2. Anda telah tumbuh dewasa

Setelah dewasa, Anda semakin tidak punya keinginan menunjuk satu dua orang sebagai itu "sahabatku," "BFF saya," " atau apa pun. Sebagai orang yang sudah dewasa, Anda tidak lagi menjustifikasi hubungan mendalam Anda dengan teman Anda dan merasa tidak perlu memberi tahu hubungan Anda.

3. Tidak ada batasan jumlah teman terbaik yang bisa dimiliki seseorang

Jika seseorang menggunakan kata "terbaik" untuk menggambarkan posisi Anda pada hierarki teman mereka, kemungkinan besar Anda bukan satu-satunya "terbaik" dalam kehidupan mereka. Dan bahkan jika mereka melakukannya, mengharapkan seseorang untuk menilai orang lain di atas orang lain dalam kehidupan mereka menunjukkan bahwa harus ada persaingan di antara teman-teman, yang sebetulnya: duh ini bukan sekolah menengah, lo!

4. Sahabat sejati tidak terganggu oleh “titel” yang Anda berikan

Serius, mereka tidak peduli dengan titel “sahabat”. Ini hanya berlaku untuk anak-anak usia sembilan tahun. Bila semua itu dikatakan dan dilakukan, apakah teman sejati (terbaik atau tidak) dengan jujur ​​memperhatikan dua kata ini? Mungkin tidak.

Tindakan lebih jauh daripada sekadar titel, dan sebagai salah satu dari banyak BFF Anda, mereka seharusnya sudah tahu seberapa besar Anda menghargai mereka tanpa perlu Anda beri tahu.

5. Terkadang BFF tunggal saja tidak cukup

Bagi Anda yang bersikeras hanya memiliki satu sahabat, itu cukup luar biasa jika dikaitkan dengan bagaimana Anda menangani krisis saat keluarga atau pasangan Anda tidak ada.

6. Gagasan "satu BFF" terdengar posesif

Siapa sih yang tidak suka ketika orang-orang yang mencintai kita mengungkapkan betapa mereka peduli terhadap kita? Tapi tidak ada yang lebih buruk daripada sahabat yang harus merasa memiliki hak eksklusif dan akses terhadap segala sesuatu yang ada di kehidupan Anda. Dan Begitu pula sebaliknya. Ia bukan milik Anda dan Anda bukan miliknya.

 

Penulis : aura.co.id
Editor: aura.co.id
Berita Terkait