3 Langkah Menyiapkan Dana Darurat untuk Menyelamatkan Keuangan Anda

Wayan Diananto | 15 Maret 2019 | 03:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tahun ini diperkirakan 23,77 persen penduduk Indonesia adalah generasi milenial. Lima puluh persen di antaranya telah menggunakan internet sementara jumlah pengguna toko daring mencapai 64 persen. Sayang, gaya hidup ini tidak dibarengi kemampuan perencanaan keuangan yang baik. Ini tampak dari rendahnya alokasi dana untuk menabung (11 persen) dan investasi yang hanya 2 persen.

Merespons kondisi ini, sejumlah pihak menggelar kampanye untuk meningkatkan gairah masyarakat dalam menabung dan investasi. Salah satunya, Treasury yang menggandeng perusahaan perencanaan keuangan swasta, Finansialku. Keduanya mengampanyekan gerakan #PunyaSimpenan Emas untuk Masa Depan. Head of Brand Development Treasury,  Narantara Sitepu, menjelaskan, gerakan ini memiliki dua tujuan.

"Pertama, mengedukasi masyarakat akan pentingnya memiliki simpanan emas. Kedua, mengajak masyarakat merencanakan tujuan finansial di masa mendatang," ujar Narantara. Sementara Founder and CEO Finansialku, Melvin Mumpuni, menambahkan, "Simpanan adalah instrumen keuangan yang harus dimiliki setiap orang, baik generasi milenial maupun generasi X. Saya optimistis kampanye dapat menyadarkan sekaligus mendorong minat masyarakat untuk menyimpan dan investasi."

Melvin menyarankan Anda membuat simpanan untuk dana darurat. Dana darurat harus disiapkan paling awal, baik oleh individu maupun keluarga. Fungsi utama dana darurat, digunakan dalam keadaan mendesak atau genting, untuk mencukupi berbagai kebutuhan dasar atau pengeluaran rutin bulanan. Ada 3 tips untuk mempersiapkan dana darurat. Pertama, tentukan jumlah dana darurat. Jumlah yang ideal untuk lajang, 6 kali dari pengeluaran bulanan.

"Buat yang sudah menikah, 9 kali. Untuk yang sudah menikah dan punya anak, 12 kali. Kedua, terus memonitor dana darurat yang terkumpul. Dana darurat itu harus sejalan dengan kenaikan harga kebutuhan dasar. Ketiga, pilih instrumen yang tepat untuk menyimpan dana darurat. Dana harus disimpan dalam bentuk produk keuangan yang mudah diuangkan serta memiliki tingkat risiko rendah," terang Melvin kepada tabloidbintang.com di Jakarta, pekan ini.

Salah satu instrumen yang bisa dipilih untuk menyimpan dana darurat, kata Melvin, emas 24 karat. "Hindari menyimpan dana darurat dalam bentuk perhiasan, karena nilai jualnya akan dikurangi biaya produksi dan desain perhiasannya. Anda dapat membeli emas di Treasury, mulai dari 20 ribu rupiah dengan aman dan harga kompetitif. Treasury siap menyimpan emas dan bisa mencairkannya dalam waktu 2x24 jam saat Anda butuh dana segar," imbuhnya.

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait