Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Teka-teki Dua Mobil yang Biasa Diparkir

TEMPO | 14 November 2018 | 21:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi, tepatnya di Jalan Bojong Nangka 2 RT 2 RW 7, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, masih misterius. Jajaran Kepolisian Resor Bekasi masih intensif mengusut kasus ini.

Ketua RT setempat, Agus Sani, 53 tahun, mengatakan biasanya ada dua mobil minibus yang diparkir di akses menuju komplek rumah kontrakan korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi itu. Tapi, dua mobil yang belum jelas status kepemilikannya itu tak ada di tempat. "Ada tiga unit mobil, yakni Honda HRV, Nissan X Trail, dan mobil box," kata Agus, Rabu, 14 November 2018.

Setelah peristiwa pembunuhan satu keluarga ini, dua mobil, Honda HRV dan Nissan X Trail tak ada di tempat. "Saya tidak tahu apakah dibawa kabur atau apa, kejelasannya belum pasti," ujar Agus. Agus mengatakan, malam sebelum korban ditemukan tewas pada Selasa pagi pukul 06.30 WIB, tak ada laporan dari warga tentang adanya keributan. Setiap ada persoalan di lingkungan warga, dia selalu mendapatkan laporan. "Saya tanya petugas keamanan di sini, sampai jam 02 dini hari enggak ada apa apa," ujarnya.

Diperum Nainggolan, 38 tahun, bersama dengan istrinya, Maya Ambarita (37) beserta dua anaknya, beserta dua anaknya Sarah (9), dan Arya (7) ditemukan tewas dibunuh di rumah yang ditinggalinya sejak lima tahun lalu. Diperum dan istrinya ditemukan di ruang keluarga bagian tengah dengan luka senjata tajam di leher, sedangkan anaknya ditemukan di kamar, diduga tewas akibat dibekap.

Peristiwa pembunuhan satu keluarga ini diketahui setelah Feby Lofa, tetangga, ketika berangkat kerja pukul 06.30 WIB, memberanikan diri melongok ke dalam rumah melalui jendela, sebab tak terlihat aktivitas meskipun hari sudah terang. Sementara televisi di rumah itu masih menyela. Dan betapa terkejutnya Feby melihat suami istri itu tergelatak bersimbah darah. Sebetulnya Feby sudah curiga sejak pukul 03.00 WIB. Sebab, melihat bahwa gerbang komplek rumah kontrakan yang dijaga korban masih terbuka, sedangkan ia mendengar suara televisi masih menyala. Feby sempat memanggil dan menelepon, tapi tak mendapatkan respon.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait