Sinopsis Firasat ANTV Hari Ini Selasa 5 Februari 2019 Episode 3

Panditio Rayendra | 5 Februari 2019 | 06:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sinopsis Firasat ANTV Hari Ini Selasa 5 Februari 2019 Episode 3

MENGHINDARI KECELAKAAN KERETA MEMBAWAKU MENGUNGKAP KEMATIAN

Roy Kiyoshi sedang berada di caffé, menunggu kedatangan sahabatnya yang bernama Raisa. Sambil menunggu Raisa, Roy melukis diselembar kertas. Lukisan sebuah rumah. Sesaat kemudian Hand-Phone Roy berbunyi, panggilan dari Raisa. Raisa kasih tahu Roy kalau dirinya tidak bisa ke caffe, karena mau pergi ke Bandung, mempersiapkan pernikahannya. Raisa kasih tahu Roy kalau ia akan pergi naik kereta. Setelah selesai telphone, Roy mendadak terlihat cemas. Penerawangan mata batin Roy, memvisualkan sebuah kereta yang melintas dengan kecepatan tinggi. Seketika Roy langsung melukis. Sambil melukis, Roy menerawang, hingga terlukislah gambar tentang kecelakaan kereta. Roy menelpon Raisa, kasih tahu Raisa untuk tidak naik kereta. Raisa heran kenapa Roy melarangnya naik kereta. Roy tetap melarang Raisa untuk naik kereta. Akhirnya Raisa menuruti perkataan Roy dan akan naik mobil menuju ke Bandung.

Sinopsis Firasat ANTV Hari Ini Selasa 5 Februari 2019 Episode 3.

Sementara itu Fatma (Ibunya Raisa) terlihat gelisah, lalu menghampiri Raisa yang sedang bersiap berangkat ke Bandung. Fatma menasehati Raisa untuk mempertimbangkan rencana pernikahannya dengan Doni. Apalagi Raisa dan Doni belum lama saling mengenal. Sudah gitu pernikahan harus berlangsung di Bandung. Fatma merasa Doni bukan pilihan yang tepat bagi Raisa. Raisa marah pada Fatma yang tidak menyetujui dan menghalangi rencana pernikahannya dengan Doni. Raisapun bergegas naik ke mobilnya. Fatma semakin mencemaskan Raisa. Fatma akhirnya mengalah dan bersedia ikut dengan Raisa. Raisa mengatakan dengan tegas pada Fatma untuk tidak lagi berprasangka jelek terhadap Doni. Fatmapun mengangguk melas. Mobil yang dikendarai Raisa pergi meninggalkan rumah.

Di tengah perjalanan, mobil hampir saja menabrak anak kecil yang tiba-tiba melintas. Fatma yang melihatnya, lalu spontan memberitahu Raisa untuk menghindari mobilnya yang akan menabrak anak kecil. Raisa tersentak lalu reflek membanting stir. Akibatnya mobil Raisa terperosok ke selokan. Raisa kesal dan memarahi Fatma, yang dianggap penyebab mobilnya terperosok ke selokan. Raisa semakin kesal pada Fatma, ketika Raisa tidak melihat ada anak kecil disekitar situ. Fatma bersumpah bahwa tadi ia melihat anak kecil yang tiba-tiba saja melintasi mobil Raisa. Raisa menghina Fatma dengan mengatakan bahwa pengelihatan Fatma telah rabun dan menyalahkan Fatma yang dianggap pembawa sial, karena ikut dengannya. Fatma sedih dihina seperti itu oleh Raisa. Sesaat kemudian Raisa mendapatkan telpon dari Doni, calon suaminya yang telah menunggu Raisa di stasiun kereta Bandung. Doni tanya ke Raisa kenapa tidak ada di kereta. Raisa terkejut setelah tahu kereta yang rencananya akan ia tumpangi, tiba di stasiun tujuan dengan selamat. Raisa bilang ke Doni kalau ia naik mobil, karena  Roy yang menyuruhnya jangan naik kereta karena akan ada sesuatu yang terjadi. Doni kesal pada Raisa yang lebih mendengar Roy ketimbang dirinya, buktinya kereta tiba dengan selamat. Doni menanyakan keberadaan Raisa. Raisa memberitahukan keadaannya yang terdampar di suatu tempat dan menyalahkan Fatma sebagai penyebab mobilnya terperosok selokan. Doni segera menyusul Raisa. Raisa menghubungi Roy, meluapkan kekecewaannya pada Roy yang salah meramal, akibatnya dirinya terlambat sampai tujuan karena mobil yang dikenadarai Raisa mengalami masalah.

Roy bertanggung jawab, ia akan menyusul Raisa dan mengantarkan Raisa hingga ke Bandung. Dengan nada yang kecewa, Raisa menyuruh Roy tidak usah menyusul, karena Doni yang akan menyusulnya. Raisapun menyudahi pembicaran dengan Roy. Raisa melihat ada rumah tua, lalu menghampirinya. Fatma mengikuti Raisa. Setibanya di rumah tua itu, Raisa mengetuk pintu. Tak ada penghuninya. Raisapun membuka pintu yang tak terkunci. Raisa dan Fatma memasuki rumah tua itu. Rumah tua itu tampak tak terurus. Raisa merebahkan dirinya di kursi. Hand-Phone Raisa berdering, Roy menghubunginya. Raisa yang kadung kecewa pada Roy, membiarkan Hand-phoennya terus berbunyi, karena Raisa tidak mau menerima telpon dari Roy. Sementara Roy yang sudah berada di mobil, terus menghubungi Raisa. Raisa tetap membiarkan Hand-Phonenya berbunyi dan memilih untuk tidur. Fatma menerima telephone dari Roy dan  memberitahu Roy keberadaan Raisa dan Fatma saat ini. Roy langsung teringat akan lukisannya yang menggambarkan sebuah rumah tua. Apalagi ciri-ciri rumah tua itu sama persis seperti yang dilukiskannya. Roy semakin mencemaskan Raisa dan Fatma, lalu ia segera mendatangi rumah tua itu.

Fatma setia menemani dan menjaga Raisa yang terlelap tidur. Selama berada di rumah tua itu, Fatma selalu dihantui oleh sosok arwah seorang wanita dan seorang anak kecil (Note: Anak kecil yang tadi melintas hingga menyebabkan mobil Raisa terperosok). Sementara itu Roy yang berada di dalam mobil, kembali menerawang tentang rumah tua itu, sambil melukis sosok wanita dan seorang anak kecil. Roy menghubungi Raisa. Fatma yang menerima telpon dari Roy. Fatma menjelaskan pada Roy akan penampakan arwah wanita dan anak kecil. Terekam dalam penerawangan Roy, kilasan-kilasan tentang keadaan arwah ketika masih hidup hingga mereka disika, hingga terbunuh oleh seseorang (Note: Disini si pembunuh masih tidak terlihat). Fatma menemukan liontin, dan ternyata liontin itu sudah terlukiskan sebelumnya oleh Roy. Roy melukis wanita yang mengenakan liontin. Roy menyuruh Fatma membangunkan Raisa, karena ada sesuatu yang akan disampaikan Roy kepada Raisa. Fatma membangunkan Raisa. Namun Raisa malah marahin Fatma karena mengganggu tidurnya. Raisa kesal lalu beranjak kesalah satu kamar. Di kamar itu, Raisa melihat selembar foto yang telah kusam. Foto satu keluarga, terdiri dari suami, istri dan satu orang anak. Raisa heran ketika melihat Doni ada dalam foto itu.  Perasaan Raisa mulai gundah, ia menduga Doni telah memiliki anak dan istri. Raisa kecewa, merasa dibohongi Doni yang mengaku masih bujangan.

Sementara itu Fatma masih berkomunikasi dengan Roy via telephone. Roy kembali menerawang melalui mata batinnya. Dalam penerawangannya Roy melihat suatu pembunuhan yang dilakukan Doni terhadap anaknya. Pembunuhan itu disaksikan oleh istrinya Doni. Lalu sang istri berlari ingin melaporkan Doni yang telah membunuh anaknya. Namun sang istri tewas tertabrak kereta, saat sedang dikejar oleh Doni. Doni membawa mayat istrinya dan menyimpan mayat anak dan istrinya di suatu tempat yang ada di rumah tua itu. Fatma digiring oleh Roy ke tempat penyimpanan mayat anak dan istrinya Doni. Fatma terkejut ketika menemukan dua tengkorak manusia. Roy menyuruh Fatma dan Raisa untuk segera meninggalkan rumah tua itu. Fatma segera memberitahukan Raisa tentang kejahatan Doni, namun Fatma keburu dihadang oleh Doni. Fatma mencoba berontak, namun Doni malah menghajarnya hingga pingsan, lalu menyekapnya kesebuah gudang. Raisa keluar kamar dan bertemu dengan Doni yang habis menyekap Fatma di gudang. Raisa menunjukan foto itu. Doni terlihat gugup, namun ia berbohong dengan mengatakan bahwa lelaki yang ada di foto itu hanya mirip wajahnya dengan Doni. Doni terus berusaha meyakinkan Raisa bahwa foto itu bukan dirinya, hingga membuat Raisa percaya. Donipun segera membawa Raisa pergi dari rumah tua itu. Tiba-tiba Raisa teringat pada Fatma dan mencarinya. Doni mengatakan bahwa dia tidak melihat Fatma. Doni kembali menghasut Raisa dengan mengatakan Fatma pasti sudah pergi karena tidak menyetujui pernikahan mereka. Raisa terhasut Doni. Namun ketika Raisa hendak keluar rumah, tiba-tiba Raisa mendengar suara Fatma yang teriak minta tolong. Ternyata Fatma telah siuman. Raisa terkejut dan langsung ingin beranjak ke gudang, namun dicegah Doni. Raisa berontak. Doni kesal lalu mulai bertindak kasar pada Raisa. Raisa tak menyangka kalau ternyata Doni jahat. Doni membuka kedok siapa dirinya sebenarnya. Doni ingin membunuh Raisa. Namun saat Doni ingin membunuh Raisa, Fatma berusaha mencegah Doni dengan sekuat tenaga. Fatma menyuruh Raisa untuk kabur. Raisa mencemaskan Fatma. Namun Fatma kembali menyuruh Raisa untuk segera pergi. Raisa kabur meninggalkan rumah tua itu. Doni yang dibekap Fatma, terus berontak, hingga akhirnya  terlepas. Fatma kembali berusaha untuk menghadang Doni, namun Doni yang teramat kesal lalu mencekik Fatma hingga tewas. Doni mengejar Raisa.

Raisa terus berlari ketakutan. Doni masih terus mengejarnya. Raisa terjatuh dan berusaha lari dengan tertatih-tatih. Doni tersenyum bengis sambil beranjak mendekati Raisa. Sesaat kemudian Roy datang bersama polisi. Polisi menangkap Doni dan Lasmi. Lasmi berusaha untuk kabur, tapi di tembak polisi. Raisa mencari-cari Fatma, yang masih berada di rumah tua. Roy hanya diam dengan wajah yang sedih. Raisa bertanya ke Roy, dimana Ibunya. Roy memberitahu Raisa, bahwa Fatma telah meninggal. Raisa shock, seakan tak percaya bahwa Ibunya telah meninggal. Raisa bergegas ke arah rumah tua. Setibanya disana Raisa melihat mayat Fatma telah dibawa oleh polisi. Raisa menangis histeris, teramat menyesal telah membangkang nasehat Ibunya. Roy mendekati Raisa dan menabahkan Raisa. Roy berkata pada Raisa, bahwa firasat seorang Ibu pada anaknya, telah menyelamatkan Raisa dari pembunuhan. Raisa menangis meratapi mayat Ibunya.

Sinopsis Firasat ANTV Hari Ini Selasa 5 Februari 2019 Episode 3.

(ray/ray)

Penulis : Panditio Rayendra
Editor: Panditio Rayendra
Berita Terkait