Nikotin versus TAR, Mana Lebih Bahaya? Cek Faktanya!

Romauli | 5 September 2021 | 06:12 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Bagi Anda yang punya kebiasaan merokok, pasti tidak asing lagi dengan istilah nikotin dan TAR. Dua komponen ini selalu tercantum pada sisi samping kemasan rokok. Namun, tidak banyak yang mengetahui apa perbedaan antara nikotin dan TAR, terutama mengenai dampaknya bagi kesehatan. 

Lantaran minimnya informasi yang akurat, masih banyak yang menganggap bahwa nikotin adalah penyebab utama berbagai penyakit terkait merokok. 
Lalu, bagaimana sih fakta sebenarnya? Cek penjelasan di bawah ini.

Seperti dikutip dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (US FDA), nikotin merupakan senyawa kimia alami yang terkandung dalam tanaman tembakau, yang dapat menyebabkan adiksi atau ketergantungan saat dikonsumsi. 

Semua produk tembakau mengandung nikotin, termasuk rokok, produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, cerutu, maupun snus.

US FDA menekankan bahwa meskipun nikotin menyebabkan ketergantungan, tapi nikotin bukanlah penyebab berbagai penyakit terkait merokok.

“Kami telah mengetahui risiko dari merokok selama beberapa dekade. Nikotin bukanlah masalahnya,” kata David Sweanor, Ketua Pusat Hukum, Kebijakan dan Etika Kesehatan dan profesor hukum di Universitas Ottawa. 

Jika disebutkan bahwa nikotin bukan penyebab utama penyakit terkait merokok, lantas apa yang membuat rokok sangat berbahaya? Berikut faktanya.

Menurut US FDA, terdapat ribuan bahan kimia yang terkandung dalam rokok dan asap yang membuat konsumsi rokok sangat berbahaya. Ribuan bahan kimia beracun ini, bukan nikotin, adalah penyebab berbagai  dampak kesehatan yang serius. 

Pembakaran rokok saat dikonsumsi menghasilkan asap yang mengandung TAR. Inilah yang merupakan zat kimia paling berbahaya dari rokok.

Berdasarkan data National Cancer Institute Amerika Serikat, TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker. Dari sekitar 7.000 bahan kimia yang ada di dalam asap rokok, 2.000 di antaranya terdapat pada TAR. 

Ketika asap rokok dihirup, TAR membentuk lapisan lengket di bagian dalam paru-paru yang dapat menutupi bahkan mematikan sel yang ada di sana. Hal itu dapat menyebabkan kanker paru-paru, emfisema, atau masalah paru-paru lainnya.

“Orang-orang merokok untuk nikotin, tapi mereka mati karena TAR,” kata Michael Russel pencetus konsep pengurangan bahaya tembakau (tobacco harm reduction).

Nah, sekarang sudah tahu kan bahwa TAR jauh lebih berbahaya daripada nikotin, meskipun nikotin sendiri tidak bebas risiko. 

Penulis : Romauli
Editor: Romauli
Berita Terkait