Tudingan Ibunda Terhadap Wanita yang Dinikahi Eza Gionino
TABLOIDBINTANG.COM - Eza Gionino dan Echa berpacaran selama dua tahun. Echa bukan artis dan kabarnya pernah kuliah jurusan psikologi. Keduanya menjalin cinta setelah Eza menyelesaikan proses rehabilitasi akibat narkoba pada akhir 2015.
Eza menjalani masa perawatan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta. Kakak Echa karyawan RSKO. Konon, ialah yang mengenalkan Eza kepada Echa.
Ruch Gaya terang-terangan menyebut Echa bukan pasangan yang baik untuk anaknya. Ia menuding menantunya itu pecemburu sejak masih berpacaran dengan Eza. Selain itu, Ruch Gaya menuding Echa sering membawa dompet anaknya.
“Dia ingin menguasai semua yang menjadi milik Eza. Awalnya saya melihat Echa biasa saja, tapi setahun terakhir semakin kelihatan kalau dia mau menjauhkan Eza dari keluarga. Dia enggak suka kalau Eza membantu orang tuanya,” timpal Ruch Gaya.
Dikonfirmasi terkait sikap buruk istri, Eza malah membela Echa. “Kalau Mama berpikir Echa perempuan enggak baik, enggak mungkin saya menikahi dia,” bantahnya.
Saat merayakan ulang tahun pada 10 Mei lalu, Eza mengajak Ruch Gaya dan Echa duduk berdampingan. Ia berharap hubungan keduanya mencair.
“Butuh waktu dua tahun untuk menyatukan Mama dan Echa. Itu susah sekali. Waktu itu saya bilang kalau mau menikah dengan Echa, Mama malah marah-marah. Saya diam, enggak mau membentak Mama karena saya enggak mau masalah tambah panjang,” Eza membeberkan.
Ruch Gaya membenarkan bahwa pada ulang tahun Eza ke-28, ia diajak membahas rencana pernikahan putranya. Ia murka karena Eza mempertahankan Echa. Tidak kunjung mendapat restu, Eza meninggalkan ibunya sejak 14 Mei 2018.
“Dia membawa baju-baju, kado ulang tahun, menyuruh sopirnya membawa dua lemari di kamar dan televisi 50 inci,” urai Ruch Gaya.
Sampai sekarang amarah itu belum reda. Kepribadian Eza juga berubah drastis sejak memacari Echa. Eza, kata Ruch Gaya, berani membantah sampai rela meninggalkan ibunya yang kurang sehat.
“Eza enggak pernah kurang ajar dengan saya. Sepertinya ada yang memengaruhinya di belakang,” ia menduga.
(han / gur)
