Juri Berharap Panitia IMA Berikutnya Lebih Transparan

Ari Kurniawan | 20 Mei 2015 | 16:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - INDONESIAN Movie Awards (IMA) pertama kali dihelat pada 2007.

Ajang ini lahir menyusul kekecewaan publik terhadap Festival Film Indonesia (FFI) 2006 yang mengeluarkan hasil kontroversial.

Seperti halnya FFI, IMA juga memberikan apresiasi kepada insan perfilman di Tanah Air dengan berbagai bentuk karya yang dihasilkan.

Namun, pada kenyataannya, penyelenggaraan IMA juga tak luput dari kontroversi.

Pada IMA 2015, kemenangan Angel Pieters di kategori Sountrack Terfavorit dipersoalkan karena nama penyanyi 17 tahun itu tak tercantum dalam daftar nominasi yang dirilis panitia.

Sutradara Aditya Gumay, yang dipercaya duduk di kursi dewan juri IMA 2015, tak bisa berbicara banyak terkait kisruh ini.

Sebab, pencantuman nama Angel di bagian "Terfavorit", di luar kuasanya.

Agar masalah serupa tak terjadi di kemudian hari, Aditya menyarankan agar mekanisme penyelenggaraan IMA dilakukan lebih terbuka di kemudian hari.

"Kalau saya sebagai pribadi, ke depan seharusnya ada penjelasan yang menentukan nominasi siapa. Termasuk memperlihat secara transparan (hasil)voting SMS," ujarnya, saat dihubungi wartawan, Rabu (20/5).

Seperti dijelaskan sebelumnya, Aditya dan tim juri yang lain hanya diberi wewenang untuk memberi penilaian kepada kategori "Terbaik", seperti Aktor Terbaik dan Aktris Terbaik.

Mereka sudah bekerja sejak Maret 2014 untuk melakukan seleksi awal terhadap 58 judul film yang mendaftar di IMA 2015.

"Sejak Maret (2014) kami sudah mulai nonton. Setelah itu Mei ada rapat juri untuk menetukan aktor dan aktris. Menjelang Indonesian Movie Awards baru dibacakan nominasinya," urainya.

(ari/gur)

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait