Tanggapan Pihak Tik Tok Soal Pemblokiran Aplikasinya

TEMPO | 5 Juli 2018 | 09:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Senior Vice President Corporate Secretary Beijing Bytedance yang merupakan induk usaha Tik Tok, Zhen Liu, mendatangi kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika. Manajemen Tik Tok berkomitmen untuk memenuhi permintaan pemerintah Indonesia.

"Kami berharap kami bisa melakukan lebih banyak di Indonesia untuk membuat dan mempromosikan konten-konten yang lebih berkualitas,” kata Liu saat konferensi pers usai pertemuan antara Kemenkominfo dan perwakilan Tik Tok di kantor Kementerian Kominfo, Rabu, 4 Juli 2018.

Sejauh ini, ujar Liu, Tik Tok sudah memenuhi permintaan untuk membersihkan konten-konten negatif yang ada dalam platform tersebut dan kini tengah menunggu verifikasi dari pemerintah.

Untuk memastikan hal yang sama tak terjadi lagi di Indonesia, Tik Tok akan melakukan beberapa hal di antaranya membuka kantor perwakilan khusus di Indonesia. Liu menjelaskan sebenarnya perusahaan yang menaungi Tik Tok yaitu Bytedance telah memiliki kantor di Indonesia.

Selain itu, untuk memoderasi konten yang beredar di Tik Tok, saat ini Tik Tok memiliki 20 staf khusus yang bertugas untuk mengawasi konten di Indonesia. Untuk memaksimalkan upaya penyaringan konten Liu menyatakan Tik Tok akan menambah staf hingga 200 orang lagi dalam tahun ini.

Tik Tok juga berkomitmen untuk membuka kantor perwakilan di Indonesia. “Kami (Bytedance) telah memiliki kantor di Indonesia untuk aplikasi milik lainnya yaitu Babe, tapi untuk Tik Tok ini kami akan melakukan lebih baik lagi (membuat kantor sendiri),” tuturnya.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara siap membuka kembali akses aplikasi Tik Tok asalkan platform asal Cina itu memenuhi 2 komitmen yang diminta pemerintah. Dua permintaan itu adalah membersihkan konten-konten negatif yang beredar saat ini dan berjanji hal yang sama tak akan terjadi lagi di platformnya. “Kalau memang sudah bersih, malam ini juga kita bisa langsung buka. Tapi yang jelas harus lolos verifikasi,” ujar Rudiantara.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait