Banyak Hoax Terkait Gempa Lebak, Ini Kata BNPB

TEMPO | 24 Januari 2018 | 10:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Beredarnya kabar bohong atau hoax terkait gempa membuat masyarakat semakin panik. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, meminta masyarakat tak langsung percaya dengan kabar yang muncul di media sosial, dan tidak ikut menyebarkannya.

Dijelaskan Sutopo, potensi gempa tak dapat diprediksi secara pasti. “Jangan ikut-ikutan menyebarkan (hoax) di media sosial,” kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/1).

Menurutnya, teknologi saat ini belum mampu memprediksikan secara pasti perihal waktu dan lokasi gempa yang akan terjadi. Karenanya, informasi bahwa akan terjadi gempa besar adalah hoax. BNPB berharap masyarakat cerdas menggunakan media sosial.

“Bahkan dengan spesifik mengatakan besar, waktu dan lokasi itu adalah hoax,” ujar Sutopo.

Beredar kabar lewat media sosial bahwa akan ada gempa susulan berkekuatan 7,5 skala ritcher (SR) di wilayah Banten. Informasi itu ditulis dalam surat dengan kop yang mengatasnamakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas I Serang.

Namun, Kepala Sub Bidang Analisa Informasi Iklim BMKG Adi Ripaldi mengatakan tidak ada potensi gempa susulan dalam waktu dekat. Saat dihubungi, Adi menerangkan, surat yang beredar adalah hoax dan telah diedit orang lain. Ia berujar, surat hoax itu merupakan prakiraan gelombang, bukan prakiraan gempa.

Sebelumnya, BMKG mengumumkan telah terjadi gempa tektonik berkekuatan 6,1 SR pada Selasa, 23 Januari 2018. Gempa itu terjadi di wilayah Samudra Hindia, Selatan Jawa pukul 13:34:53 WIB.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait