Cerita Sarwendah tentang Omzet Bisnisnya

Indra Kurniawan | 16 September 2017 | 19:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sibuk di rumah, Sarwendah tetap memiliki waktu beraktivitas di luar rumah dan menjalakan bisnis. 

Sejumlah bisnis bersama rekannya telah dijalankan Wenda beberapa tahun terakhir. Terbaru, ia meluncurkan minuman jus kesehatan, Sarwendah Jus.

“Selain itu aku punya usaha clothing line ibu anak SW Heart, usaha daster Batik Kuda Mas, usaha camilan SOS (Snack of Sarwendah), dan kue Jambi Jambe,” sebut Sarwendah.

Wenda mengatakan, ada beberapa alasan yang membuatnya berkecimpung di dunia bisnis. Salah satunya, ia melihat panggung hiburan tak selamanya menjadi ladang rezeki yang  menjamin kelangsungan hidup.

“Kalau bisnis menurut aku lebih ke passive income. Jadi bisa dijalani sambil kerja dan syuting,” kata Wenda yang baru berulang tahun ke-28 pada 29 Agustus kemarin.

Wenda sadar berbisnis mengandung risiko besar. Hari ini mungkin berada di atas. Esok hari bisa saja terjun bebas. Maka itu, agar produk-produknya diminati dan konsumen tidak kabur ia terus menjaga kualitas dengan baik.

“Yang paling penting menjaga kualitas. Jangan hanya karena sudah laku, kualitas enggak diperhatikan lagi. Kalau aku dari awal sampai akhir, ya kualitasnya sama,” ungkapnya. 

Kepuasan konsumen yang utama bagi Sarwendah. Karena itu, untuk memastikan kualitas tetap terjaga dengan baik, ia terjun langsung dari proses perencanaan sampai pemasaran.

“Aku lebih baik terlibat langsung karena produknya menggunakan nama aku. Kalau aku enggak mengerti dan enggak tahu prosesnya, bagaimana orang percaya,” kata Wenda. 

Dalam berbisnis, Wenda menjalin kerja sama dengan beberapa partner yang ahli di bidangnya masing-masing.

“Aku pastinya memilih partner yang sudah expert. Kebetulan mereka lihat aku dan kami cocok, akhirnya kami bisnis bareng,” kata Wenda yang membuat kontrak kerja sama dengan partner sebagai antisipasi jika terjadi masalah di kemudian hari.

Sarwendah tak memungkiri beberapa kali terlibat argumen dengan partner bisnisnya. Untungnya, tidak berlarut-larut. Mereka selalu menemukan solusi dari permasalahan yang diperdebatkan.

“Kami  memiliki idealisme masing-masing. Tapi demi melihat apa kemauan pasar, kami mencari jalan tengah. Sejaun ini, sih aman-aman saja,” jelas Sarwendah. 

Wenda bukannya tidak mau berpartner dengan suami. Hanya saja, ia sadar suaminya sudah sibuk dengan bisnisnya sendiri. “Bukannya enggak mau berbisnis berdua. Enggak. Cuma memang pas dapatnya beda. Dia di sana, aku di sini,” tandas Wenda yang selalu mendapat dukungan dan semangat dari  suami dalam menjalankan bisnisnya.

Dari semua bisnis yang dijalani kabarnya Wenda berhasil mengumpulkan omzet ratusan juta rupiah dalam 1 bulan. Sayang, Wenda enggan menyebut nominalnya.

“Nominal relatif, ya. Kalau menurut aku banyak, belum tentu menurut orang lain banyak. So far sesuai sajalah, he he he,” aku Wenda tersenyum tersipu.

 

(ind / gur)

 

Penulis : Indra Kurniawan
Editor: Indra Kurniawan
Berita Terkait