Agus Kuncoro Namanya Kalah Populer Ketimbang Karakter yang Diperankannya

Yohanes Adi Pamungkas | 27 November 2017 | 11:20 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ketika nama Akum kini lebih populer dibandingkan namanya sendiri, Agus Kuncoro (43) memaklumi.

Berkat karakter Akum di sinetron harian Dunia Terbalik (DT), Agus kembali berada di atas angin. Karier yang berkilau selama setahun terakhir tak membuatnya terlena di zona nyaman. Ia berprinsip, hari esok harus lebih baik daripada hari ini dan kemarin.

Seorang aktor harus menjunjung kesabaran dan keuletan untuk mencapai tujuan akhir.

Prinsip-prinsip itu memuluskan jalan Agus melewati 500 episode. Sejak menjadi aktor pada 1991 lewat film Saur Sepuh IV: Titisan Darah Biru, baru kali ia membintangi sinetron hingga ratusan episode.

“Sudah setahun saya bekerja dengan pemain dan kru yang sama, keadaan yang tidak mudah saya lakukan sebenarnya,” ungkap ayah satu anak ini.

Rahasia sukses DT, terletak pada karakter-karakternya yang sangat ikonis. Agus punya 3 kiat agar identik dengan Akum.

Pertama, menjaga emosi selama di lokasi syuting. Kedua, menjalin hubungan harmonis dengan pemain lain termasuk kru. Ketiga, mencintai karakter yang diperankan meski Akum berbanding terbalik dengan kesehariannya. 

“Emosi naik turun (di lokasi syuting) itu hal biasa tapi saya berusaha berpikir positif. Kami bekerja bersama dalam tim. Bukan individual,” aktor kelahiran 11 Agustus itu menjelaskan.

Kini, Agus memilih fokus dengan apa yang dikerjakannya sekarang.

“Waktu saya sudah habis di Dunia Terbalik. Jadi tidak bisa dibagi dengan pekerjaan di tempat lain. Mau berlibur dengan istri dan anak saja susah. Kalau tidak fokus, bisa menjadi masalah baru untuk saya sendiri,” ia menukas. 

Lewat DT, Agus meraih gelar Aktor Terpopuler di ajang Indonesian Television Awards 2017 dan Aktor Terfavorit Panasonic Gobel Awards 2017. Pencapaian ini pertanda Agus telah lekat di hati pemirsa layar kaca. Meski demikian, ia tak besar kepala. Menurutnya, esensi seorang aktor adalah menampilkan karakter dengan sungguh-sungguh ke hadapan penonton.

“Saya hanya bekerja dengan sungguh-sungguh, mempersembahkan apa yang saya bisa kerjakan. Mendapat penghargaan berarti jerih payah saya diapresiasi khalayak,” pungkas Agus. 

Penulis : Yohanes Adi Pamungkas
Editor: Yohanes Adi Pamungkas
Berita Terkait