Astaga, Jakarta Menjadi Kota dengan Prevalensi Diabetes Tertinggi Di Indonesia!

Wayan Diananto | 29 Desember 2018 | 19:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tahun 2018 segera berakhir. Ada banyak catatan menarik khususnya dari dunia kesehatan di pengujung tahun ini. Salah satunya, soal diabetes. Dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional yang digelar Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dengan tema "Ayo Hidup Sehat Mulai Dari Kita" belum lama ini terungkap fakta bahwa Jakarta merupakan kota dengan angka prevalensi diabetes tertinggi di Indonesia. 

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebut, secara umum, angka penderita diabetes di Indonesia meningkat. Pada 2013, angka prevelensi diabetes berdasarkan pemeriksaan darah pada penduduk umur di atas 15 tahun sebesar 6,9 persen. Tahun ini, angka itu melonjak menjadi 8,5 persen. Yang tak kalah memprihatinkan, Riskesdas 2018 juga menyebutkan Jakarta menempati peringkat pertama sebagai kota dengan angka prevalensi diabetes melitus tertinggi di Indonesia. 

"Dibandingkan dengan data Riset Kesehatan Dasar 2013, persentase prevalensi diabetes melitus di Jakarta meningkat sebesar 0,9 persen dalam kurun waktu lima tahun yakni dari 2,5 persen menjadi 3,4 persen. Peningkatan yang cukup signifikan," terang Plt. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Khafifah Any kepada tabloidbintang.com di Jakarta.
Karenanya bersama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengidentifikasi masalah utama diabetes di Jakarta. Pemetaan dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif metode survei ke 10 puskesmas di 5 wilayah DKI Jakarta. Secara garis besar, penelitian tersebut menghasilkan 5 kesimpulan.

Pertama, meski memiliki prevalensi diabetes tertinggi di Indonesia, Jakarta masih tetap underdiagnosed. "Kedua, obesitas salah satu faktor tingginya angka diabetes di Jakarta. Ketiga, underdiagnosed disebabkan rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai diabetes. Keempat, fungsi Puskesmas dan Pos Pembinaan Terpadu belum optimal. Kelima, tata laksana diabetes masih belum optimal. Hanya 30 persen pasien diabetes yang mencapai target glikemik," sambung dia.

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait