Jangan Remehkan, Tidur Siang Bisa Turunkan Risiko Serangan Jantung dan Strok, Lo!

Rizki Adis Abeba | 12 September 2019 | 04:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Banyak orang meremehkan manfaat dari tidur siang. Atau bahkan melabeli kebiasaan tidur siang sebagai kebiasaan pemalas. Padahal jangan salah, tidur siang bisa memberi manfaat besar bagi kesehatan, lo!

Sebuah studi yang dipublikasikan di Jurnal Kesehatan Inggris, Heart, mengatakan bahwa orang yang melakukan kebiasaan tidur siang mempunyai risiko 50 persen lebih rendah mengalami serangan jantung ketimbang mereka yang tidak terbiasa tidur siang. Apa kaitannya tidur siang dengan serangan jantung?

Kurang tidur meningkatkan risiko aterosklerosis atau penumpukan plak pada dinding arteri sehingga menyebabkan menyempit dan mengerasnya pembuluh darah tersebut. Kesibukan masyarakat perkotaan yang tinggi membuat tidur selama delapan jam semalam mungkin saja sulit dilakukan. Namun tidur siang secara teratur bisa membantu menutupi kekurangan durasi tidur dan mengurangi risiko masalah kesehatan akibat kurang tidur, termasuk aterosklerosis.

Secara spesifik, studi ini menguji kaitan antara frekuensi tidur siang, durasi tidur siang rata-rata, dan risiko seseorang menderita serangan jantung atau strok. Ini dilakukan melalui penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Universitas Lausanne di Swiss, memantau 3.400 orang berusia antara 35 dan 75 selama rata-rata lima tahun.

Hasilnya cukup mencengangkan. Para peneliti menemukan sekitar 155 serangan jantung atau strok yang terjadi selama masa penelitian. Ketika diteliti lebih dalam, mereka menemukan bahwa tidur siang dua kali seminggu berkaitan dengan menurunnnya risiko serangan jantung atau stroke sebanyak 48 persen dibandingkan dengan mereka yang tidak tidur sama sekali.

“Asosiasi ini berlaku setelah memperhitungkan faktor-faktor yang berpotensi berpengaruh, seperti usia, dan durasi tidur malam hari, serta risiko penyakit kardiovaskular lainnya seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol. Dan itu tidak berubah setelah memperhitungkan kantuk yang berlebihan di siang hari, depresi, dan secara teratur tidur setidaknya selama enam jam semalam,” urai Dr. Nadine Hausler, peneliti dari Rumah Sakit Universitas Lausanne, Swiss, yang juga menjadi penulis utama studi ini.

Namun, di sisi lain ada pula kelompok orang yang justru mendapatkan efek negatif dari tidur siang teratur. Mereka adalah orang-orang berusia di atas 65 tahun dan mereka yang mengidap apnea tidur, yakni gangguan serius pada pernapasan yang terjadi saat seseorang sedang tidur. Apnea tidur biasanya terjadi karena udara terhambat akibat dinding tenggorokan yang mengendur dan menyempit.

Namun jika Anda tidak termasuk dalam dua golongan di atas, melakukan kebiasaan tidur siang teratur sebanyak satu hingga dua kali per minggu merupakan hal yang baik dan dianjurkan sebagai bagian dari gaya hidup sehat. 

(riz)

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor: Rizki Adis Abeba
Berita Terkait