Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Kekurangan Vitamin C

aura.co.id | 22 Mei 2020 | 20:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Vitamin C, salah satu vitamin yang populer. Khasiatnya bagi manusia tidak perlu diragukan lagi. Ia dipercaya mampu mencerahkan kulit hingga menangkal zat karsinogen, yang melahirkan sel-sel kanker dalam jaringan tubuh. Sayangnya, pola makan yang serbainstan membuat tidak sedikit dari kita mengalami defisiensi vitamin C. Pertanyaan yang muncul kemudian, apa dampaknya jika kondisi kekurangan vitamin C dibiarkan berlarut-larut? Tahukah Anda, berapa banyak vitamin C yang dibutuhkan tubuh setiap hari?

Kebutuhan Vitamin C Per Hari

Dr. Dian Permatasari, M.gizi, SpGK. mengatakan, dalam satu hari tubuh manusia setidaknya mengasup 75 sampai 100 mg vitamin C. Pada wanita hamil dan perokok, asupan vitamin C yang dibutuhkan lebih tinggi yakni 120 sampai 125 mg per hari.

“Itu dalam bentuk makanan ya, bukan dalam bentuk injeksi atau suntikan. Kandungan vitamin C terlalu tinggi yang terdapat dalam makanan yang kita asup justru semakin lambat diserap oleh tubuh. Misalnya kita mengonsumsi makanan dengan total 1.000 mg vitamin C, yang diserap tubuh dengan sempurna paling hanya 100 mg per hari. Sisanya terbuang bersama urine,” terang Dian dalam sesi wawancara bersama Bintang di Jakarta, minggu lalu.

Ada banyak cara mudah dengan biaya murah untuk memenuhi kebutuhan vitamin C setiap hari. Mulailah dengan melirik buah dan sayur di sekitar Anda. Jambu biji, misalnya. Buah dari keluarga Myrtaceae ini menyimpan 200 mg vitamin C. Pepaya mengandung sekitar 94 mg vitamin C per potong, sementara satu buah kiwi memiliki 84 mg vitamin C.

“Tidak hanya buah. Daun singkong, daun pepaya, dan sawi ternyata kaya akan vitamin C. Karenanya saya menganjurkan Anda untuk mengonsumsi tiga sampai lima porsi buah dan sayur setiap hari. Dengan demikian tidak hanya kebutuhan vitamin C yang terpenuhi, tapi juga vitamin lain serta mineral,” Dian menambahkan.

Melemahnya Kapiler dan Sistem Imun

Meski sumber-sumber vitamin C mudah sekali didapat, banyak orang lalai dan mengabaikan buah serta sayur. Dian mengingatkan, jika kekurangan vitamin C dibiarkan terus menerus, sejumlah penyakit siap mengancam kesehatan tubuh Anda dimulai dari seriawan.

“Selain trauma akibat tergigit atau kurang menjaga kebersihan mulut, seriawan disebabkan kurangnya asupan vitamin C. Kekurangan vitamin C dalam waktu lama juga dapat menyebabkan scurvy. Yang dimaksud scurvy yakni kondisi tubuh lemas, anemia, radang gusi, hingga pendarahan pada kulit,” Dian memperingatkan. Ia menyadari, belakangan vitamin C makin populer di kalangan kaum hawa. Vitamin C diyakini mampu menyehatkan sekaligus mencerahkan warna kulit.

Disinggung tentang hal ini, Dian menjelaskan bahwa kekurangan vitamin C menyebabkan berkurangnya kemampuan kulit untuk melakukan regenerasi dan sembuh dari luka. Vitamin C, kata Dian, juga memainkan peranan penting dalam pembentukan kolagen.

“Vitamin C punya peran penting dalam pembentukan kolagen yang merupakan komponen terpenting dalam jaringan ikat di kulit. Jika tubuh kekurangan kolagen, proses penyembuhan luka membutuhkan waktu lebih lama dari durasi idealnya. Selain itu, kekurangan kolagen menyebabkan gusi sering berdarah,” Dian menukas seraya menambahkan, mereka yang kekurangan vitamin C kulitnya lebih mudah memar. “Kekurangan vitamin C membuat pembuluh darah kecil (kapiler) melemah dan mudah pecah sehingga menimbulkan memar di kulit.”

Melemahnya kapiler menyebabkan seseorang mudah mimisan. Yang tidak kalah penting, vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan yang memperkuat sistem pertahanan tubuh. “Dengan kata lain, ketika kekurangan vitamin C, kita jadi gampang sakit karena melemahnya sistem imun. Tidak hanya itu, konsumsi vitamin C dalam porsi cukup membentengi tubuh kita dari penyakit berbahaya seperti kardiovaskular. Konsumsi vitamin C dalam porsi cukup juga mampu mengecilkan risiko terkena kanker,” Dian mengakhiri perbincangan.

 

Penulis : aura.co.id
Editor: aura.co.id
Berita Terkait