Teater Koma Pentaskan Mahabarata: Asmara Raja Dewa, 16 – 25 November 2018

Tubagus Guritno | 21 November 2018 | 01:10 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Teater Koma kembali menggelar pementasan, kali ini bertajuk Mahabarata: Asmara Raja Dewa. Produksi ke-154 yang dipentaskan di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki 16 – 25 November 2018.

Teater Koma dalam pementasan ini mengangkat kisah kehidupan para dewa dan wayang. Pentas kali ini juga merupakan pembuka bagi semesta lakon-lakon Mahabarata lainnya. 

Dari kekosongan, Sang Hyang Wenang mencipta Tiga Dunia: Mayapada (dunia atas), Madyapada (dunia gelap), dan Marcapada (dunia bawah), beserta seluruh penghuninya. Lalu, terjadi perang dahsyat, perebutan kekuasaan antara Idajil dan Hyang Tunggal, pewaris Wenang. Idajil kalah, dibelenggu dan diasingkan. Setelah beberapa waktu, Hyang Tunggal lengser dan digantikan oleh Batara Guru.

Kisah ini adalah tentang Rajadewa, Batara Guru, dalam menjaga kedamaian Tiga Dunia yang selalu diusik oleh penghuni Dunia Gelap. Mereka selalu berhasrat merebut tampuk kekuasaan Tiga Dunia. Belum lagi Idajil, selalu menghasut para perusuh dari belenggu tempat pengasingannya. 

“Ini lakon lama, kisah lama, tapi masih sangat memikat. Ini lakon para Dewa dan kemudian lakon penciptaan manusia. Genesis. Lakon ini tidak masuk kepada pakem. Ini lakon yang sumbernya bisa dari mana saja, maka tak heran jika kali ini Tanah Batak, Bugis, Toraja, Bali bahkan Yunani, Mesopotamia, dan Afrika menjadi sumber yang mampu menciptakan berbagai jenis seni dan daya kreativitas manusia,” tutur N. Riantiarno, penulis naskah dan sutradara Teater Koma.

Pementasan Mahabarata: Asmara Raja Dewa kali ini didukung oleh Idries Pulungan, Budi Ros, Sari Madjid, Alex Fatahillah, Dorias Pribadi, Daisy Lantang, Ratna Ully, Asmin Timbil, Raheli Dharmawan, Toni Tokim, Bayu Dharmawan Saleh, Angga Yasti, Tuti Hartati, Dana Hassan, Suntea Sisca, Julung Zulfi, Indrie Djati, Dodi Gustaman, Sekar Dewantari, Sir Ilham Jambak, Rangga Riantiarno, dan masih banyak lagi. 

Tata busana Rima Ananda bersama tata rias Subarkah Hadisarjana dan tata rambut garapan Sena Sukarya dengan dukungan PAC Martha Tilaar, akan berpadu dengan tata artistik garapan Idries Pulungan, tata cahaya besutan Deray Setyadi, latar animasi dan multimedia olahan Deden Bulqini.

Tata gerak kreasi Ratna Ully serta arahan instruktur vokal Naomi Lumban Gaol diiringi oleh musik komposisi dan aransemen karya Fero Aldiansya Stefanus. Lakon ini juga mendapat sentuhan tata grafis dari Saut Irianto Manik.

Semua didukung oleh Pimpinan Panggung Sari Madjid, Pengarah Teknik Tinton Prianggoro serta Pimpinan Produksi Ratna Riantiarno, di bawah arahan Co-Sutradara Ohan Adiputra dan Sutradara N. Riantiarno. 

Apakah Batara Guru mampu melindungi Tiga Dunia dari gangguan Idajil dan pengikutnya yang haus kuasa? Apakah Kaum Wayang akan termakan provokasi dan hasutan dari Idajil dan pengikutnya? Jawabannya ada dalam lakon Mahabarata: Asmara Raja Dewa, di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki 16 – 25 November 2018.

Penulis : Tubagus Guritno
Editor: Tubagus Guritno
Berita Terkait