Mahasiswi Pembuat Mi Bikini Jelaskan Soal Kata "Remas Aku"

TEMPO | 7 Agustus 2016 | 21:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Mahasiswi pembuat dan penjual makanan ringan mi Bikini atau Bihun Kekinian, Pertiwi Handayanti, tidak menganggap ada unsur pornografi pada kemasan produknya. Menurutnya, bikini merupakan pakaian renang yang dianggap tidak ada unsur pornografinya.

"Desain tidak ada sedikit pun terpikir kalau itu termasuk pornografi , karena saya dan teman-teman berpikir bikini itu nama baju renang. Jadi tidak menyangka kalau namanya dipikir tidak senonoh," kata Pertiwi, dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu, 6 Agustus 2016.

Ia menuturkan, Awal terbentuknya camilan bikini snack saat dirinya mendapatkan tugas dari sekolah bisnisnya. Nama tugasnya, yaitu home bussines. Pada tugas tersebut, setiap kelompok diharuskan membuat produk sendiri dari belanja barang, mengolahnya, dan packagingnya.

"Kami dibuat perkelompok. Saya berlima dengan teman-teman saya," ucapnya.

Pada saat itu, semua anggota kelompok memberikan ide produk masing-masing. Ia memberikan ide membuat bihun goreng. Ide tersebut juga tidak murni dari dirinya, tapi melihat di dekat rumahnya ada yang menjual makanan sejenis, dan banyak yang suka. "Jadi saya berpikir kalau produk ini bisa diterima masyarakat."

Untuk nama bikini itu, menurutnya, nyeplos dengan sendirinya karena singkatan dari bihun kekinian. Akhirnya, karena namanya bikini, kelompoknya terus berpikir gambar dan desain yang pas juga sesuai dengan namanya. Dari ide itulah, kelompoknya memutuskan tetap memasukkan gambar mie yang sedang dipegang itu.

Bahkan, slogan “remas aku” diberikan oleh guru pembimbing yang juga mengajarkan materi untuk marketing dan idenya. Kata remas aku juga bukan dimaksudkan untuk meremas dada yang ada di gambar tersebut.

"Kata remas aku pun dimaskudkan meremas isi kemasan tersebut sebelum dimakan, dan soal kata 'remas aku' itu digambarkan ke arah snack  yang dipegang oleh gambar di packaging," ucapnya.

 

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait