Hindari Kekerasan Senior Terhadap Junior Mendikbud Kaji Ulang MOS

TEMPO | 19 Juli 2017 | 04:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy akan mengkaji ulang masa orientasi siswa. Hal ini sebagai respons terhadap adanya kasus perisakan (bullying) terhadap anak SD di Thamrin City, Jakarta.

"Nanti, akan dipelajari lagi lebih cermat. Sebetulnya (masa orientasi siswa) sudah kami atur agar lebih luwes, lebih melibatkan guru. Tapi akan kami cek lagi," ujar Muhadjir saat dicegat di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa, 18 Juli 2017.

Dalam pemberitaan sebelumnya, media sosial digemparkan oleh viral video aksi kekerasan pelajar SMP terhadap seorang siswi SD di Thamrin City. Dalam video berdurasi 50 detik itu, siswi SD tersebut dijambak dan dipukul tanpa perlawanan oleh sejumlah pelajar SMP yang mengelilingnya.

Kejadian itu sampai ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Setelah dilakukan penyelidikan, pelajar-pelajar yang diketahui melakukan kekerasan terhadap siswi itu dikeluarkan dari sekolah. Selain itu, kepemilikan atas Kartu Jakarta Pintar mereka dicabut.

Muhadjir menjelaskan, aturan masa orientasi bisa dikaji kembali pasca-insiden itu. Sebab, menurut dia, umumnya kekerasan terhadap siswa terjadi di masa orientasi. Para senior, kata dia, selalu bergairah menunjukkan dominasinya pada masa orientasi.

Selain itu, Muhadjir meminta sekolah terus mewaspadai potensi-potensi kekerasan di masa orientasi. Ia menilai, jika hal itu diawasi dengan benar, perilaku senior yang berlebihan bisa diminimalisasi.

"Soalnya kekerasan itu musiman. Musim saatnya senior untuk menunjukkan mereka itu senior. Itu kadang over acting, melebihi batas kewajaran," ujar Mendikbud.

 

TEMPO.CO

 

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait