Ini Makna Bleketepe yang Dipasang Jokowi Jelang Pernikahan Kahiyang Ayu

Ari Kurniawan | 7 November 2017 | 09:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Jelang pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution, Selasa (7/11) pagi ini, Presiden Jokowi melakukan pemasangan bleketepe, yakni anyaman blarak atau daun kelapa. 

Bleketepe dipasang oleh orang tua calon mempelai wanita di gerbang masuk menuju kediamannya.

"Nanti Bapak (Jokowi) naik tangga, ibu yang memberi bleketepe dan Bapak yang memasang," ujar Kanjeng Pangeran Aryo Winarno Kusumo, Budayawan Jawa, saat berbincang dengan tabloidbintang.com.

Dijelaskan Kanjeng Pangeran Aryo, pemasangan bleketepe berakar dari kisah Ki Ageng Tarub, salah satu leluhur raja Mataram, saat menikahkan putrinya. Anyaman daun kelapa kala itu dibuat sebagai peneduh bagi para tamu yang tidak bisa masuk ke dalam rumah Ki Ageng.

 

"Ki Ageng Tarub hanya memasang satu tangkai bleketepe, tapi mampu ngeyupi (meneduhkan) semua tamu yang datang. Proses itu terus dilakukan hingga sekarang sebagai lambang tuan rumah telah ngayomi dan ngeyupi tamunya," paparnya. 

Selain bleketepe, Jokowi juga membuka tudung yang sebelumnya menutupi tuwuhan, yakni sebuah rangkaian yang terdiri dari pisang raja, padi, tebu wulung, cengkir gadhing, daun randu, dan daun opo-opo

Setiap elemen yang ada pada uwuhan memiliki makna yang tersendiri. Padi, misalnya. "Padi dilambangkan sebagai doa agar kedua mempelai bisa hidup tercukupi, tidak kekurangan," sebut Kanjeng Pangeran Aryo.

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait