Pendapat Riri Riza Soal Film Pengkhianatan G30S / PKI

TEMPO | 21 September 2017 | 23:59 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sutradara Riri Riza menilai film Pengkhianatan G30S / PKI dibuat oleh orang yang banyak menonton film. Menurut Riri, film tersebut menciptakan dampak dramatis layaknya film-film Rusia pada zaman 1940-1950-an.

Film besutan sutradara Arifin C. Noer ini mampu menciptakan suasana ketakutan melalui angle pencahayaan. “Film ini sangat teoretis. Semua teori film tentang pencahayaan, komposisi, semua ada,” tutur Riri Riza saat berkunjung ke kantor Tempo.

Selain itu Riri menaksir film Pengkhianatan G30S / PKI  termasuk salah satu film termahal di Indonesia. Film sejenis itu menurut Riri bisa saja mengeluarkan biaya sekitar 20-30 miliar jika diproduksi saat ini. Pasalnya, begitu banyak aktor, begitu banyak sumber daya yang dilibatkan dalam proses produksinya. Ditambah lagi durasi filmnya pun tak tanggung-tanggung, tiga jam lebih.

Dari sisi muatan cerita, Riri tak begitu menyukai film Pengkhianatan G30S/PKI ini. “Sangat dogmatis,” ujarnya. Dan sangat bersifat satu arah. Di film tersebut begitu jelas menonjolkan soal kekejaman yang dilakukan oleh satu pihak.

Begitu ramai tersiar kabar soal adanya pemutaran film film Pengkhianatan G30S / PKI  saat  ini, menurut Riri tak efektif. Ia sepakat dengan ujaran Presiden Joko Widodo yang sempat melontarkan usul untuk membuat sudut pandang baru dari peristiwa 30 September 1965. “Jangan-jangan kalau diputar sekarang, film itu berdampak berbeda dengan yang dibayangkan pihak yang mengusulkan pemutaran,” ujar Riri.

Menurut Riri bisa saja saat ini film Pengkhianatan G30S / PKI  malah dianggap produk retro oleh generasi sekarang. Sehingga membuat yang menonton malah jadi tertawa atau tersenyum saat melihat ekspresi atau adegan-adegan tertentu.

 

TEMPO.CO

 

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait