"Insidious: Chapter 3", Demi Roh Ibunda

Panditio Rayendra | 3 Juni 2015 | 17:56 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - TAK ada keluarga Lambert, cenayang Elise pun Jadi.

Kisah keluarga Lambert yang selalu diikuti makhluk halus, bukan lagi sajian dalam Insidious Chapter 3.

Film ketiga ini justru mengambil masa sebelum film pertama dan kedua, atau biasa disebut prekuel.

Hal yang menghubungkan Chapter 3 dengan dua film pendahulunya, adalah cenayang Elise Rainer (yang terbunuh di film kedua).

Dikisahkan, Elise (Lin Shaye) sudah lama berhenti menggeluti profesi cenayang. Suatu hari, dia kedatangan tamu seorang remaja, Quinn Brenner (Stefanie Scott). Gadis ini minta agar Elise membantunya berkomunikasi dengan mendiang ibunya.

Elise mencoba menuruti keinginan Quinn. Namun Elise justru merasakan adanya makhluk astral yang memiliki niat jahat terhadap Quinn.

Di apartemennya, Quinn tinggal bersama ayah dan adik laki-laki. Diperlihatkan, keluarga ini masih 'pincang' pasca sang ibu meninggal. Quinn ingin konsentrasi mengejar beasiswa di kuliah drama.

Tapi Quinn harus membagi waktu dengan mengurusi rumah dan adik laki-lakinya. Hal ini membuat Quinn begitu merindukan sang ibu.

Quinn kerap merasakan adanya makhluk tak terlihat di kamarnya. Awalnya Quinn mengira dia berhasil 'memanggil' ibunya. Tapi setelah kejadian demi kejadian tak wajar, Quinn merasa terancam dengan teror sosok misterius itu.

James Wan yang menyutradarai dua film pertama, menyerahkan kursi sutradara pada Leigh Whannell, sekaligus menjadi debut sutradara bagi sineas asal Australia 38 tahun itu. Wan menjabat sebagai produser.

Meski begitu, atmosfir dua film Insidious sebelumnya masih terasa kental di Chapter 3. Whannell memunculkan nuansa seram lewat kegelapan dan keheningan.

Suasana ini kian terasa kuat dengan ilustrasi musik oleh Joseph Bishara, yang sudah menangani ilustrasi musik sejak film pertama.

Dalam Chapter 3 ini, Whannell yang juga bertindak sebagai penulis naskah, mengajak Anda mengenal Elise lebih dekat. Chapter 3 memperlihatkan pergulatan batin sang cenayang sepuh terkait kemampuannya pergi ke 'dunia' lain.

(ray/gur)

Penulis : Panditio Rayendra
Editor: Panditio Rayendra
Berita Terkait