[RESENSI FILM] Dear Nathan: Punya Daya Tarik Karena Fokus ke Satu Titik

Wayan Diananto | 8 April 2017 | 18:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Indra Gunawan pernah melahirkan karya laris, Hijrah Cinta, biografi ustaz Jefri Al-Buchori. Kini ia kembali dengan karya yang tidak kalah keren. Setidaknya, untuk segmen remaja.

Dear Nathan di luar dugaan menjadi film remaja yang manis. Gaya bertuturnya fokus pada Nathan yang menjadi judul sekaligus karakter utama film ini.

Sementara karakter-karakter pendukung bahu-membahu menyumbang energi. Akibatnya, Jefri Nichol bersinar terang. 

Nathan (Jefri) adalah “preman kelas”. Terlambat masuk kelas dan baku pukul lumrah baginya. Rupanya, Nathan mempunyai latar belakang keluarga yang kelam. Ibunya (Ayu) mengalami guncangan kejiwaan setelah adik Nathan meninggal. Sementara ayah Nathan (Surya) menikah lagi.

Suatu pagi, Nathan bertemu Salma (Amanda). Melihat dahi kiri Nathan berdarah, Salma berinisiatif membersihkan dan menambalnya dengan plester. Perhatian kecil ini membuat hati Nathan terketuk. Sejak itu hubungan keduanya menghangat. Nathan jatuh cinta. Nathan ingin berubah, menjadi kebanggaan ibunya. Ia yakin Salma tahu jalan perubahan itu.

Alur cerita Dear Nathan sangat sederhana. Mengingatkan kita pada naskah FTV. Namun, yang membuat istimewa adalah keputusan para penulis naskah untuk fokus pada satu topik yakni Nathan yang jatuh cinta dan ingin berubah (menjadi lebih baik).

Indra memaparkan jatuh bangun karakter utama secara intens. Nathan terpuruk, lalu bangkit. Nathan bengal, lalu alim. Nathan rindu, lalu dendam. Dengan pola yang terus berfokus pada satu titik, penonton mengenal Nathan sebenarnya. Kalau pun ada titik persinggahan lain, namanya Salma. Siswi ini punya peran besar dalam hidup tokoh utama.

Pada akhirnya, Nathan seperti matahari yang dikitari oleh planet-planet. Salma adalah bumi. Tanpanya, matahari tak mampu mempelihatkan peran penting dalam menghidupkan dan menghidupi. Tanpa matahari, Bumi kehilangan sumber hidup.

Dengan fokus pada satu topik membuat Dear Nathan menjadi kisah yang hangat, dekat dengan penonton, dan relevan. Salma mencuri perhatian dengan kebajikannya. Nathan, menyita dunia kita dengan jatuh bangunnya. Jefri Nichol dalam banyak sisi memperlihatkan dua ekspresi secara bersamaan: menyebalkan namun membuat kita ingin memberikan rasa sayang. 

Pemain        : Jefri Nichol, Amanda Rawles, Ayu Diah Pasha, Surya Saputra, Karina Suwandi
Produser    : Gope T. Samtani
Sutradara    : Indra Gunawan
Penulis        : Bagus Bramanti, Gea Rexy, Erisca Febriani
Produksi    : Rapi Films
Durasi        : 1 jam 39 menit

 

(wyn/gur)

 

 

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait