Idap Penyakit Langka pada Saraf, Celine Dion Berharap Keajaiban Sembuh

Siti Adisya Kirana | 25 April 2024 | 08:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kondisi Celine Dion dikabarkan kian menurun karena mengidap penyakit langka, Stiff Person Syndrome (SPS), sebuah penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf pusat. Pelantun My Heart Will Go On itu tidak bisa mengendalikan otot-ototnya.

Celine Dion pertama kali mengumumkan dirinya menderita stiff person syndrome pada Desember 2022. Penyakit langka tersebut juga bisa menyebabkan kejang, nyeri, dan gangguan pernapasan. Dalam kasus yang parah, stiff person syndrome dapat menyebabkan kelumpuhan.

Celine Dion telah menjalani berbagai pengobatan untuk mengatasi penyakitnya, termasuk terapi fisik dan obat-obatan. Namun, hingga saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan stiff person syndrome.

Meski kondisi menurun Celine Dion memiliki tekad untuk kembali tampil di atas panggung. Ia berharap bisa kembali bernyanyi di depan para penggemarnya pada 2024.

Celine Dion mengatakan bahwa ia belum berhasil menyelesaikan penyakitnya sampai saat ini. Namun, ia menunggu keajaiban untuk membuat kesehatannya kembali seperti semula.

"Saya belum berhasil mengalahkan penyakit ini, karena penyakit itu masih ada di dalam diri saya dan akan tetap ada sampai akhir zaman," ungkap Celine Dion dilansir dari Hollywood Reporter.

"Saya berharap kita bisa menemukan keajaiban, cara untuk menyembuhkannya dengan penelitian ilmiah. Namun, untuk saat ini, saya harus belajar menghadapinya," terang Celine Dion.

Celine Dion mengatakan bahwa untuk mengurangi efek penyakitnya, dia sekarang menjalani latihan fisik, atletik, dan vokal lima hari seminggu.

"Saya melatih jari-jari kaki, lutut, betis, jari-jari, bernyanyi, dan suara saya. Saya harus belajar menghadapinya sekarang dan berhenti berpikir tentang diri saya sendiri," jelas Celine Dion.

Penyanyi asal Kanada berusia 56 tahun itu sekarang lebih optimis dan harus terus dijalani karena percaya bahwa hidup tidak memberi jawaban. Selain itu, dia menyadari bahwa dia hanya memiliki dua pilihan, yakni berjuang terus atau menyerah pada kondisinya saat ini.

"Saya memutuskan untuk berkolaborasi dengan tim medis dengan sepenuh hati, dari kepala sampai kaki. Saya ingin menjadi yang terbaik. Tujuan saya sedang melihat menara Eiffel lagi," terangnya.

Penulis : Siti Adisya Kirana
Editor: Supriyanto
Berita Terkait