Bilu Mela: Animasi Indonesia Siap Go Internasional

Panditio Rayendra | 29 April 2015 | 12:55 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tanpa banyak pemberitaan, seri animasi Bilu Mela ternyata sudah menarik perhatian industri TV luar negeri. 

Tercatat setidaknya lima negara telah membeli lisensi Bilu Mela, termasuk jaringan Encripta Brasil dan Al Jazeera TV. Prestasi ini dicapai bahkan tak sampai setahun sejak Bilu Mela debut di salah satu stasiun TV swasta.

Bilu Mela, animasi yang debut pada Oktober 2014, mengisahkan dua ikan yang hidup dalam dua akuarium yang berbeda. Bilu mempunyai ciri-ciri badan berwarna biru. Bilu mempunyai karakter yang spontan dan ekstrovert. Bilu piawai dalam hal aktivitas fisik. Namun, Bilu cenderung ceroboh. 

Mela, ikan yang berwarna merah, kebalikan Bilu. Mela berkarakter pendiam dan berpikir dua kali sebelum bertindak. Mela suka membaca buku dan melakukan eksperimen. Jika Bilu terlibat dalam masalah, seringkali Mela yang mencarikan solusi.

Bilu Mela merupakan karakter ciptaan Fajar Nuswantoro, lulusan IKJ yang sempat bekerja selama delapan tahun di televisi nasional. 
Fajar memulai bisnis animasinya pada tahun 2012. Bilu Mela adalah karakter pertama yang dia ciptakan. 

"Tadinya ingin membuat karakter kembar. Karakter yang selalu hidup bersama, mempunyai karakter yang berlawanan, sering berantem, tapi tetap saling membutuhkan dan menyayangi satu sama lain. Akhirnya muncul karakter ikan. Ikan dipilih karena mempunyai alam yang berbeda dengan manusia. Dia juga punya aturan hidup sendiri. Diharapkan hal ini menimbulkan banyak kisah yang belum diketahui oleh manusia," kata Fajar dalam rilis yang diterima tabloidbintang.com belum lama ini.

Sejak awal, Bilu Mela diciptakan tanpa dialog. Fajar sudah menetapkan bahwa animasi ini akan dijual ke pasar internasional. Fajar ingin menggunakan bahasa yang universal supaya Bilu Mela mudah diterima oleh anak-anak seluruh dunia. 

Fajar memulai bisnis animasi dengan modal dua komputer. Bisnis animasi yang masih belum berkembang di Indonesia, membuat usahanya terseok-seok di awal. Tapi Fajar terus berusaha untuk menyelesaikan Bilu Mela ini. Gayung bersambut pada saat Bilu Mela memasuki setengah produksi.

Sebuah distributor dari Irlandia, Monster Entertainment, tertarik dengan konsep Bilu Mela. Mereka bersedia bekerja sama untuk mendistribusikan Bilu Mela ke seluruh dunia. Fajar pun menyambut kerja sama ini. Atas nama pertimbangan internasional, Monster Ent meminta nama Bilu Mela diubah menjadi Flip Flap. 

Debut internasional dimulai pada event MIPCOM, di Cannes pada Oktober 2014. Flip Flap menjadi animasi Indonesia yang pertama kali di screening di event MIPCOM. Saat tulisan ini dibuat, Flip Flap baru saja tampil di event MIPTV, yang juga diadakan di Cannes. Dalam waktu dekat, Flip Flap akan screening di Kidscreen.

Untuk masa mendatang, Fajar akan focus mengembangkan karakter-karakter Indonesia. Fajar juga ingin mengembangkan animasi di layar lebar. "Cita-cita besarnya sih ingin kayak Industrial Light Magic. Punya studio yang bereksperimen di animasi, tapi juga membuat film dan menciptakan Intellectual Property yang keren-keren," tandasnya.

(ray/yb)

Penulis : Panditio Rayendra
Editor: Panditio Rayendra
Berita Terkait